“Dengan ini, kami akan terus bertindak tanpa kompromi jika hukum dilanggar,” imbuh mereka merespon kejadian di Yerusalem ini.
Polisi menegaskan, mereka tidak akan membiarkan gangguan ketertiban, segala bentuk kekerasan dan upaya untuk merugikan petugas sambil memanfaatkan kebebasan beragama.
Polisi akhirnya mengontrol kawasan Temple Mount setelah rangkaian bentrokan. Lokasi ini menutupi reruntuhan Kuil Ibrani kuno, yang dihancurkan Romawi pada 70 Masehi.
Lokasi ini dianggap situs tersuci dalam Yudaisme. Namun, gunung ini juga suci bagi umat Islam, dan merupakan rumah bagi tiga masjid dan empat menara.
Kerusuhan saat ini dipicu oleh perselisihan hukum yang panjang antara beberapa keluarga Palestina dan pemukim Israel yang berusaha untuk menggusur mereka dari lingkungan terdekat Sheikh Jarrah.
Ketika seorang hakim pengadilan tinggi Israel sedang mempertimbangkan apakah akan menolak penggusuran Palestina, Prancis, Jerman dan Inggris telah meminta Tel Aviv untuk menghentikan perluasan pemukimannya di Tepi Barat yang diduduki.
PBB juga memperingatkan Israel penggusuran paksa di Yerusalem Timur mungkin sama dengan kejahatan perang.
Sementara itu, kerusuhan berisiko memicu konflik yang lebih besar antara Israel dan Palestina.
Pemimpin kelompok militan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, mengirim pesan langsung ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memperingatkan dia agar tidak bermain api.
"Kami akan membela Yerusalem tidak peduli apa pengorbanan yang harus kami lakukan," kata Haniyeh, menurut media Israel, yang juga melaporkan beberapa warga Palestina mengibarkan bendera Hamas di dekat Al-Aqsa pada Jumat.
Pemimpin kelompok militan lain, Jihad Islam, juga mengatakan tidak mungkin mentolerir apa yang terjadi di Yerusalem, dan musuh harus siap menerima balasan mereka setiap saat.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyerukan sidang Dewan Keamanan PBB terkait bentrokan di Yerusalem Timur.
Sementara itu, Qatar mengecam penempatan pasukan keamanan Israel ke Temple Mount, yang disebutnya sebagai provokasi terhadap jutaan Muslim di dunia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)