Kemudian, pengembang vaksin, Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit anak perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group, telah mengumumkan kkeefektifan 79,34 persen.
Baca juga: Banyak Mutasi Virus Covid-19 di Indonesia, Pelaksanaan Vaksinasi Disarankan Dihentikan Sementara
Lebih lanjut, mengenai vaksin yang dibuat oleh Sinovac Biotech, WHO mengatakan pihaknya dapat mencapai keputusan tentang vaksin tersebut, secepatnya minggu depan.
Para ahli teknis akan memeriksanya terlebih dahulu pada Rabu (12/5/2021).
Sebagai informasi, China telah mengerahkan sekitar 65 juta dosis vaksin Sinopharm dan lebih dari 200 juta dosis vaksin Sinovac.
Keduanya telah diekspor ke banyak negara, terutama di Amerika Latin, Asia dan Afrika, yang banyak di antaranya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan vaksin yang dikembangkan di Barat.
Berita lain terkait Penanganan Covid-19
(Tribunnews.com/Rica Agustina)