TRIBUNNEWS.COM - Atlet bela diri ONE Championship asal Myanmar Aung La N Sang, menyuarakan dukungannya untuk seorang petarung Mixed Martial Arts (MMA) Phoe Thaw yang menjadi korban ledakan bom di tanah air mereka yang kini dilanda kudeta.
Diketahui, sebuah ledakan terjadi di tempat gym yang berada di Kota Yangon, Myanmar, pada pekan lalu.
Ledakan tersebut membuat Phoe Thaw cedera.
Media yang dikelola pemerintah militer atau junta Myanmar mengatakan, ledakan itu didalangi oleh Phoe Thaw.
Pasukan junta kemudian menangkap atlet yang akrab disapa Bushido itu.
Tapi, Aung La N Sang, atlet paling terkenal di Myanmar telah membela Phoe Thaw di Instagram.
Menurut Aung La N Sang, Phoe Thaw adalah pria yang sopan juga baik, dan dia meminta orang-orang tidak menyebarkan berita palsu atau kebencian tentangnya.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Labeli Pemerintah Bayangan NUG Sebagai Kelompok Teroris
Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Junta Myanmar Mau Hentikan Kekerasan Jika Kondisi Negara Sudah Stabil
Bintang seni bela diri yang dikenal sebagai Burmese Python itu menambahkan, pertarungan yang dia dan Phoe Thaw lakukan memang tidak seberapa dengan apa yang terjadi pada warga di Myanmar.
Untuk itu, Aung La N Sang berharap warga Muanmar tetap kuat dan tetap bersatu.
"Selama saya mengenalnya, dia adalah pria yang sopan dan baik hati, tolong jangan menyebarkan berita palsu dan kebencian."
"Pertarungan yang kami lakukan di lingkaran tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang terjadi dengan orang-orang di Myanmar saat ini. Tetap kuat dan tetap bersatu," ucap Aung La N Sang seperti dilansir Channel News Asia.
Adapun sebelum ditangkap, Phoe Thaw termasuk di antara ratusan selebriti dan influencer yang dicari oleh junta dengan tuduhan menyebarkan berita yang merugikan personel militer.
Phoe Thaw melalui sosial medianya secara teratur memunggah foto dirinya yang tengah memimpin aksi protes di Kota Yangon.
Setelah dia ditangkap, pada Jumat (7/5/2021) sebuah foto diunggah di Instagram feed Phoe Thaw.