TRIBUNNEWS.COM – Malaysia akan memberlakukan penguncian (lockdown) terbatas secara nasional selama hampir sebulan mulai Rabu (12/5).
Pemerintah mengatakan, penguncian dilakukan karena kasus Covid-19 baru terus meningkat menjelang perayaan akhir bulan suci Ramadhan minggu ini.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan kasus Covid-19 kini terancam berkembang menjadi krisis nasional Malaysia.
Muhyiddin merujuk pada tingginya kasus Covid-19, yaitu penambahan kasus baru mendekati 4.000 per hari dan kasus aktif 37.396 per hari.
Penguncian sebagian, yang dikenal sebagai Perintah Kontrol Gerakan (Movement Control Order -MCO), akan dimulai pada 12 Mei dan berakhir pada 7 Juni, kata Muhyiddin.
Baca juga: Malaysia Larang Semua Perjalanan Antarnegara Bagian dan Wilayah Selama 4 Minggu
Perdana menteri mengatakan keputusan untuk memberlakukan pembatasan baru dibuat dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang dia pimpin sebelumnya pada hari Senin (10/5).
Menurutnya, negara ini berada dalam keadaan darurat untuk menghentikan pandemi, memberi pemerintah kekuasaan untuk memerintah dengan keputusan.
“Sekarang ada varian Covid-19 yang lebih menular sementara kapasitas sistem kesehatan masyarakat menjadi lebih kritis,” kata Muhyiddin. “[
“Ada juga kelemahan dalam kepatuhan protokol Covid-19 oleh beberapa orang. Faktor ini menuntut pemerintah mengambil tindakan drastis, ”imbuhnya.
Pejabat kesehatan sebelumnya mengatakan 3.807 kasus tercatat dalam 24 jam terakhir, dengan sebagian besar terjadi di negara bagian Selangor, diikuti oleh Kuala Lumpur.
Baca juga: Malaysia Darurat Covid-19, Rumah Sakit Hampir Kehabisan Ruang ICU
Johor dan Penang, dua pusat industri lainnya di Semenanjung Malaysia, juga mengalami lonjakan kasus.
Saat ini, ada 444.484 kasus Covid-19 dengan 1.700 kematian.
Keputusan penguncian parsial ini menyusul diberlakukannya pembatasan pergerakan yang diberlakukan di Kuala Lumpur pada 5 Mei.
Di bawah MCO, kegiatan sosial termasuk makan di luar dilarang dan perjalanan antarnegara dilarang kecuali untuk alasan medis, pekerjaan atau alasan lain yang disetujui.