Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang disebut mucormycetes, yang hidup di seluruh lingkungan termasuk di dalam tanah dan di tumbuhan.
Mukormikosis terdapat di seluruh dunia termasuk di AS dan Australia.
Biasanya kasus mukormikosis berasal dari rumah sakit, paling sering dialami oleh pasien transplantasi yang memiliki imunitas rendah.
Jamur itu mengenai linen rumah sakit, berjalan melalui sistem ventilasi, atau ditularkan oleh perantara lain.
"Mereka adalah keluarga jamur yang masuk ke sinus Anda dan mengendap di sana, dan mereka bisa masuk ke ruang udara di kepala Anda," kata Collignon.
"Dan ketika sistem kekebalan Anda tidak dapat mengendalikannya, mereka menyerang dasar otak Anda di mana hal itu menjadi masalah nyata, dan sangat serius."
"Anda juga bisa tertular infeksi jamur di tempat-tempat yang sering ada pekerjaan bangunan pemindahan tanah, karena menimbulkan banyak debu di area tersebut," jelas profesor ini.
Baca juga: Varian Virus Corona Asal India, Inggris, dan Afrika Telah Masuk Indonesia, Berikut Peta Penyebaran
Baca juga: Jamur Hitam Ada Dalam Tubuh Pasien Covid-19 Di India, Bahayakah?
Mukormikosis atau biasa disebut infeksi jamur hitam ini menyerang organ pernafasan, paru-paru, dan otak.
Menurut kebanyakan kasus, penyakit ini baru terdeteksi saat infeksinya sudah menyebar di tubuh.
Angka kematian infeksi jamur hitam ini sekira 50 hingga 80 persen jika terlambat didiagnosis.
Collignon menjelaskan bahwa mukormikosis kebanyakan terjadi pada pasien diabetes.
Diduga pengunaan steroid untuk mengobati kasus ringan Covid-19 menjadi salah satu pemicu banyaknya kasus infeksi jamur hitam.
Steroid membantu mengobati peradangan namun juga menekan sistem kekebalan pasien, jelas Collignon.
"Kami mencoba untuk mengurangi peradangan Anda dengan steroid tetapi kemampuan Anda untuk melawan infeksi normal, seperti jamur juga terganggu," ujarnya.
Sistem kesehatan yang tertekan pandemi dan lingkungan yang padat juga berpengaruh dalam cepatnya penyebaran jamur ini.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)