News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Angka Kematian Covid-19 di India Tembus 250.000 Orang

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat-mayat tampak mengambang di Sungai Gangga di Uttar Pradesh, India, pada Selasa (11/5/2021). Diduga itu adalah mayat korban Covid-19.

India telah dilanda gelombang kedua Covid-19 dengan kasus dan kematian mencapai rekor tertinggi setiap hari.

Dengan kekurangan oksigen dan tempat tidur akut di banyak rumah sakit dan kamar mayat dan krematorium meluap, para ahli telah mengatakan jumlah sebenarnya untuk kasus Covid-19 dan korban jiwa bisa jauh lebih tinggi dari data.

Banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian ketat selama sebulan terakhir untuk membendung lonjakan kasus infeksi, sementara yang lain telah mengumumkan pembatasan pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.

Tetapi tekanan meningkat pada Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengumumkan penguncian nasional yang mirip dengan yang diberlakukan selama gelombang pertama tahun lalu.

Rekor 1,57 Juta Kasus Baru Covid-19 Hanya dalam Sepekan

India melaporkan rekor baru kenaikan kasus harian Covid-19 pada Jumat (7/5/2021). India mecatat 414.188 kasus baru pada hari ini.

Maka jumlah total kasus baru selama seminggu ini naik menjadi 1,57 juta, demikian Reuters melansir laporan otoritas Kesehatan India.

Gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India terus melonkak hingga jumlah total kasusnya sekarang mencapai 21,49 juta orang terinfeksi. Infeksi Covid-19 menyebar dari kota-kota yang penuh sesak ke desa-desa pedesaan terpencil yang merupakan rumah bagi hampir 70 persen masyarakat dari 1,3 miliar penduduk di negara itu.

India melaporkan juga kasus kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak 3.915, sehingga total kematian menjadi 234.083 orang.

Para ahli medis memperkirakan jumlah real Covid-19 di India adalah lima hingga 10 kali lebih tinggi dari data resmi.

Perdana Menteri Narendra Modi telah banyak dikritik karena tidak bertindak cepat untuk menekan penyebaran gelombang kedua Covid-19, setelah festival keagamaan dan unjuk rasa politik menjadikan puluhan ribu orang menjadi "penyebar super" di India, dalam beberapa minggu terakhir.

Pemerintahannya juga telah dikritik karena keterlambatan dalam program vaksinasi, yang menurut para ahli medis adalah satu-satunya harapan India untuk mengendalikan gelombang kedua Covid-19.

Di sisi lain India adalah pembuat vaksin terbesar di dunia, yang kini berjuang untuk menghasilkan dosis yang cukup untuk membendung gelombang Covid-19.

Modi telah menekankan negara-negara bagian di India harus menjaga tingkat vaksinasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini