News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Israel Gencarkan Serangan Udara: 119 Orang Tewas di Gaza Termasuk 31 Anak-Anak

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, GAZA—Israel masih terus menembakkan artileri dan melancarkan serangan udara pada Jumat (14/5/2021). Serangan Israel itu mengincar terowongan-terowongan militan Palestina di Jalur Gaza.

Serangan Israel itu dilakukan di tengah serangan roket yang terus-menerus terhadap kota-kota Israel.

Seperti dilansir Arab News, Jumat (14/5/2021), setidaknya 119 orang tewas di Gaza, termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita, dan 830 lainnya terluka dalam konflik saat ini, demikian dilaporkan pejabat medis Palestina.

“Korban tewas di Israel adalah delapan orang,  seorang tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza, enam warga sipil Israel - termasuk seorang wanita lanjut usia yang jatuh dalam perjalanan ke tempat penampungan pada hari Jumat dan dua anak- dan seorang pekerja India,” kata otoritas Israel.

Baca juga: Tank-tank Israel Mulai Serang Jalur Gaza

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pasukan darat telah mengambil bagian dalam serangan pra-fajar selama 40 menit, tidak ada yang menyeberang ke Jalur Gaza, di tengah konflik yang telah memasuki hari kelima tanpa tanda-tanda mereda.

Pejabat kesehatan di Gaza utara mengatakan seorang wanita dan ketiga anaknya tewas selama operasi Israel dan jenasah mereka ditemukan dari puing-puing rumah.

“Rentetan roket ke Israel selatan dengan cepat dibalas dengan serangan Israel,” kata juru bicara Israel yang seraya menambahkan serangan itu termasuk artileri dan tembakan tank dari dalam wilayah Israel.

Pertempuran paling serius antara Israel dan Paletina di Gaza sejak 2014 itu dimulai pada hari Senin setelah kelompok Hamas yang berkuasa di Palestina menembakkan roket di Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Di bagian utara dan timur Gaza, suara tembakan artileri dan ledakan bergema lebih awal pada hari Jumat pagi. Saksi mata mengatakan banyak keluarga yang tinggal di dekat perbatasan meninggalkan rumah mereka, beberapa mencari tempat berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Seorang juru bicara militer Israel, Letkol Jonathan Conricus, mengatakan 160 pesawat serta unit artileri dan lapis baja ambil bagian dalam operasi terbesar terhadap target tertentu sejak pertempuran dimulai.

"Yang kami targetkan adalah sistem terowongan yang membentang di bawah Gaza, sebagian besar di utara tetapi tidak terbatas dan merupakan jaringan yang digunakana jaringann Hamas untuk bergerak, bersembunyi,  berlindung," katanya dalam pengarahan kepada wartawan asing.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis operasi "akan membutuhkan lebih banyak waktu." Para pejabat Israel mengatakan Hamas, kelompok militan Gaza yang paling kuat, harus ditangani agar memberikan pukulan jera yang kuat sebelum gencatan senjata.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan pada hari Kamis agar dua pihak melakukan de-eskalasi kekerasan dan ingin melihat pengurangan yang signifikan dalam serangan roket.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini