News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kamar Mayat dan Krematorium Penuh, Petugas Ambulans di India Diduga Buang Jenazah Covid-19 ke Sungai

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan di India terekam video saat membuang mayat di Sungai Gangga. Petugas ambulans di India dilaporkan terlihat membuang jasad korban Covid-19 ketika krisis virus corona di negara itu terus berlanjut.

TRIBUNNEWS.COM - Petugas ambulans di India dilaporkan terlihat membuang jasad korban Covid-19 ke sungai ketika krisis virus corona di negara itu terus berlanjut.

Dilansir Mirror, laporan lainnya mengklaim puluhan mayat korban virus corona juga terdampar di tepi Sungai Gangga, di sepanjang Uttar Pradesh dan Bihar, pada hari Selasa (11/5/2021).

Pejabat mengklaim mereka telah mendapati 71 mayat terdampar di tepi.

Janardhan Singh Sigriwal, Anggota Parlemen Bihar untuk partai BJP yang berkuasa di negara itu, mengklaim korban virus corona dibuang oleh pengemudi ambulans dari jembatan, lapor Daily Mail.

Sebuah video yang diduga menunjukkan mayat-mayat yang dilempar ke dalam air dibagikan di media sosial.

Baca juga: Update Corona Global 14 Mei 2021 Siang: Total Infeksi Covid-19 di India Lebih dari 24 Juta

Baca juga: Mulai Hari Ini Warga Negara Pakistan, India dan Nepal Tak Boleh Masuk Jepang

Petugas kesehatan di India terekam video saat membuang mayat di Sungai Gangga (via Daily Mail)

Pihak berwenang di distrik Katihar sedang menyelidiki klaim tersebut.

Laporan menyebut staf berusaha untuk menyingkirkan mayat karena tidak ada keluarga yang mengklaim mayat-mayat itu.

Mayat juga dikatakan dilarung karena keluarga yang berduka tidak mampu membeli kayu untuk melakukan kremasi.

Krematorium di berbagai tempat juga kewalahan.

Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021. (Money SHARMA / AFP)

India berada di bawah tekanan untuk melakukan lockdown total karena varian Covid mendatangkan malapetaka.

Perdana Menteri Narendra Modi menghadapi seruan untuk pembatasan yang ketat karena India terus mencatat 300-400.000 kasus setiap hari serta 3.000-4.000 kematian.

Rumah sakit kehabisan oksigen dan tempat tidur sementara kamar mayat dan krematorium penuh.

Varian virus corona yang melanda India juga dapat menyebar hingga 60% lebih cepat daripada jenis Kent, kata seorang ilmuwan terkemuka.

Profesor Tom Wenseleer mengklaim telah menganalisis kedua strain tersebut dan menyadari bahwa varian itu bisa segera menjadi strain dominan di Inggris.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini