TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Serangan udara Israel meratakan bangunan yang menjadi tempat tinggal jurnalis dan kantor berita, termasuk Al Jazeera dan AP di Gaza.
Tetapi hanya dengan satu lift yang berfungsi di menara al-Jalaa, sebuah gedung 11 lantai di Kota Gaza yang menampung sekitar 60 apartemen hunian dan sejumlah kantor, termasuk Al Jazeera Media Network dan The Associated Press, al-Sayed bergegas menuruni tangga.
"Kami meninggalkan lift untuk orangtua dan anak-anak untuk dievakuasi," kata jurnalis lepas Palestina itu seperti dilansir Serambinews.com dalam laporan Al Jazeera berjudul "Beri kami 10 menit: Bagaimana Israel mengebom menara media Gaza", Minggu (16/5/2021).
"Dan kami semua berlari menuruni tangga dan siapa pun yang bisa membantu anak-anak menurunkan mereka," tambahnya.
“Saya sendiri membantu dua anak penghuni di sana dan saya membawa mereka ke bawah, semua orang berlari cepat.”
Beberapa saat sebelumnya, tentara Israel, yang telah membombardir Gaza selama enam hari berturut-turut, telah memberikan peringatan melalui telepon bahwa warga hanya memiliki waktu satu jam untuk mengevakuasi gedung sebelum jet tempurnya menyerangnya.
Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera juga harus bergerak cepat.
Baca juga: KBRI Kairo Bantah Tudingan Imam Jazuli Soal Seleksi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir
Dia dan rekan-rekannya "mulai mengumpulkan sebanyak yang mereka bisa, dari peralatan pribadi dan kantor - terutama kamera," kata al-Kahlout.
Beri saya waktu 15 menit,” seorang jurnalis AP memohon melalui telepon dengan seorang perwira intelijen Israel.
“Kami punya banyak peralatan, termasuk kamera, dan lain-lain,” imbuhnya dari luar gedung.
"Aku bisa mengeluarkan semuanya."
Jawad Mahdi, pemilik gedung, juga mencoba mengulur waktu.
"Yang saya minta adalah membiarkan empat orang ... masuk ke dalam dan mengambil kamera mereka," katanya kepada petugas itu.
"Kami menghormati keinginan Anda, kami tidak akan melakukannya jika Anda tidak mengizinkannya, tetapi beri kami 10 menit.