Sebuah video yang diduga menunjukkan mayat-mayat yang dilempar ke dalam air dibagikan di media sosial.
Pihak berwenang di distrik Katihar sedang menyelidiki klaim tersebut.
Laporan menyebut staf berusaha untuk menyingkirkan mayat karena tidak ada keluarga yang mengklaim mayat-mayat itu.
Mayat juga dikatakan dilarung karena keluarga yang berduka tidak mampu membeli kayu untuk melakukan kremasi.
Krematorium di berbagai tempat juga kewalahan.
India berada di bawah tekanan untuk melakukan lockdown total karena varian Covid mendatangkan malapetaka.
Perdana Menteri Narendra Modi menghadapi seruan untuk pembatasan yang ketat karena India terus mencatat 300-400.000 kasus setiap hari serta 3.000-4.000 kematian.
Rumah sakit kehabisan oksigen dan tempat tidur sementara kamar mayat dan krematorium penuh.
Varian virus corona yang melanda India juga dapat menyebar hingga 60% lebih cepat daripada jenis Kent, kata seorang ilmuwan terkemuka.
Profesor Tom Wenseleer mengklaim telah menganalisis kedua strain tersebut dan menyadari bahwa varian itu bisa segera menjadi strain dominan di Inggris.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Covid-19 di India