"Kami sudah medesak Pengadilan Kriminal Internasional untuk terbuka tentang situasi di wilayah Palestina sejak 2014," kata Saleh Hijazi.
“Kalaupun ada target militer yang sah di sana, tidak proporsional menyerang gedung dengan cara seperti itu,” tambah Saleh Hijazi.
Baca juga: RI, Malaysia, Brunei Keluarkan Pernyataan Bersama Kecam Agresi Israel
Baca juga: Serangan Israel Sasar Perempuan dan Anak, PKS : Ini Kejahatan Kemanusiaan
“Serangan yang tidak proporsional seperti itu sama dengan kejahatan perang" pungkas Saleh Hijazi.
Sementara itu, Editor utama The Associated Press Sally Buzbee menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan udara Israel dengan syarat publik berhak mengetahui fakta sebenarnya.
Sally Buzbee mengatakan pada Minggu (15/5/2021) bahwa pemerintah Israel belum memberikan bukti yang jelas yang mendukung serangannya.
"Kami berada dalam situasi konflik," kata Buzbee.
“Kami tidak memihak dalam konflik itu, kami mendengar orang Israel mengatakan mereka memiliki bukti, kami tidak tahu apa bukti itu," ungkapnya.
"Kami pikir tepat pada saat ini untuk ada pandangan independen tentang apa yang terjadi kemarin yaitu penyelidikan independen" pungkas Sally.
Gerakan Pro-Palestina lainnya juga mengatakan serangan Israel terhadap Al Jazeera dan The Associated Press di Gaza merupakan kejahatan perang di bawah hukum internasional.
Gerakan tersebut menambahkan bahwa bias media arus utama secara langsung berkontribusi pada impunitas Israel.
(Tribunnews/Triyo)
Berita Konflik Israel-Palestina lainnya di sini.