Pernyataan yang dipublikasikan di layanan pesan Telegram itu adalah yang pertama diberikan oleh pihak berwenang mengenai lokasi Protasevich sejak dia ditahan pada hari Minggu di bandara Minsk ketika pesawatnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di sana.
Cobaan berat blogger dimulai pada hari Minggu ketika sebuah jet tempur MiG-29 Belarusia mencegat penerbangan Ryanair dari Yunani ke Lituania sebagai tanggapan atas dugaan ancaman bom, dan mengawalnya ke Minsk.
Baca juga: Oposisi Tuduh Otoritas Keamanan Belarusia Paksa Svetlana Tikhanovskaya Pergi ke Lithuania
Ryanair mengatakan kontrol lalu lintas udara Belarusia memberi tahu awaknya tentang "potensi ancaman keamanan di pesawat" dan menginstruksikan mereka untuk mengalihkan pesawat ke bandara terdekat, Minsk. Setelah mendarat, otoritas Belarusia menahan Protasevich.
Sanksi Uni Eropa
Para pemimpin Uni Eropa setuju memberikan serangkaian sanksi terhadap Belarusia lantaran mengalihkan secara paksa jet penumpang yang terbang antara dua negara UE untuk menangkap seorang jurnalis oposisi.
Serangkaian saksi itu termasuk larangan menggunakan wilayah udara dan bandara di 27 negara anggota Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa Senin (24/5) waktu setempat, menuntut pembebasan segera Roman Protasevich, seorang jurnalis dan juga kritikus utama Presiden Belarusia yang otoriter Alexander Lukashenko.
Para pemimpin Uni Eropa menggambarkan pengalihan secara paksa penerbangan Ryanair itu sebagai aksi “pembajakan” yang kurang ajar terhadap maskapai penerbangan sipil milik Irlandia itu.
Baca juga: Panggil Dubes Belarusia, Inggris dan Uni Eropa Layangkan Protes soal Insiden Ryanair
Para pemimpin Uni Eropa juga memutuskan untuk memberikan sanksi individu kepada pejabat yang terkait dengan operasi tersebut.
Mereka juga meminta Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk memulai penyelidikan atas apa yang mereka lihat sebagai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan apa yang oleh beberapa orang disebut sebagai "terorisme negara".
Keputusan di KTT akan diubah menjadi tindakan segera setelah proses hukum memungkinkan.
Presiden AS Joe Biden juga mengutuk Belarus atas tindakannya pada hari Senin dan mengatakan dia telah meminta penasihatnya untuk memberinya opsi untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
Jake Sullivan, Keamanan Nasional Biden, berbicara dengan pemimpin oposisi Belarus di pengasingan Sviatlana Tsikhanouskaya.
Amerika Serikat memiliki "dukungan kuat untuk tuntutan rakyat Belarusia akan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan fundamental," kata Gedung Putih.(Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)