Snowden, mantan kontraktor NSA yang menjadi pembisik (whistleblower), menuduh Presiden AS Joe Biden "sangat terlibat" dalam kasus tersebut.
“Biden sangat siap untuk menjawab ini jika ia mengunjungi Eropa nanti, karena dia sangat terlibat dalam skandal ini sejak awal. Harus ada leterbukaan public atas kasus ini, tidak saja dari Denmark tetapi juga dari mitra senior mereka (AS, red),” ujarnya melalui twitternya.
Baca juga: Biden dan Putin akan Adakan Pertemuan Puncak di Swiss pada 16 Juni 2021
Seorang juru bicara Kanselir Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa mereka baru mengetahui tuduhan itu ketika ditanya tentang mereka oleh wartawan. Juru bicara menolak berkomentar lebih lanjut.
Steinbruck, mantan pemimpin oposisi Jerman, mengutuk tuduhan mata-mata AS.
"Sungguh aneh bahwa badan intelijen yang bersahabat benar-benar menyadap dan memata-matai pemimpin negara lain," katanya kepada penyiar Jerman, ARD. “ Secara politis, saya menganggapnya sebagai skandal,” katanya.
Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan kepada penyiar SVT Swedia bahwa dia "menuntut informasi lengkap tentang hal-hal ini".
Dan Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen mengatakan kepada penyiar NRK bahwa dia "menanggapi tuduhan itu dengan serius".
Baca juga: Terungkap, Profesor Korea Ternyata Dapat Dana dari Badan Intelijen untuk Menjelek-jelekkan Jepang
Pemerintah Prancis pada hari Senin ini mengatakan tuduhan itu "sangat serius" jika terbukti.
"Ini sangat serius, kami perlu melihat apakah mitra kami di UE, Denmark, telah melakukan kesalahan atau kesalahan dalam kerja sama mereka dengan layanan Amerika," kata Menteri Eropa Clement Beaune kepada radio France Info.
“Antar sekutu harus ada kepercayaan, kerja sama minimal, jadi potensi fakta ini serius,” kata Menkeu. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)