News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara Korea Utara Tewas setelah Injak Ladang Ranjau, Petugas Patroli Malah Mabuk-mabukan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto tak bertanggal ini, tentara Korea Utara terlihat di Provinsi Pyongan Utara - Dua tentara yang membangun pagar kawat listrik dan dinding beton di perbatasan China-Korea Utara di Provinsi Hamgyong Utara tewas setelah menginjak ladang ranjau.

Sehingga, tidak ada yang melihat kedua tentara itu atau bahkan memperingatkan mereka.

Pihak berwenang dilaporkan menghukum anggota patroli ini.

Otoritas meyakini, insiden bisa dihindari jika mereka terjaga di pos.

"Kedua tentara itu tewas karena ledakan beberapa ranjau di daerah yang mereka masuki," kata sumber itu.

"Komando unit mereka berencana untuk mengeluarkan sertifikat kematian untuk dua tentara dan mengirim dokumen yang mengkonfirmasi kematian mereka selama pertempuran ke (keluarga) di kampung halaman mereka," jelasnya lebih lanjut.

Menyusul insiden ini, komando unit militer mengadakan pelatihan dua hari untuk tentara yang baru tiba di lokasi itu.

Komando unit militer juga melarang tentara pergi pada malam hari dan memasuki ladang ranjau.

Tentara Korea Utara, latar belakang, dan seorang prajurit Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Aparat Musnahkan Kucing & Burung Merpati untuk Hentikan Penyebaran Covid-19

Baca juga: Larangan Kim Jong Un untuk Rakyat Korea Utara, Skinny Jeans hingga Tindik di Mulut dan Hidung

Tentara yang bertugas untuk konstruksi ini juga harus menghindari "zona penyangga" dalam jarak satu hingga dua km di sekitar perbatasan.

Mereka boleh memasuki jarak itu bila mendapat izin dari komando unit.

"Komando unit memerintahkan tentara untuk bergerak dalam kelompok yang terdiri dari sedikitnya tiga orang ketika melakukan perjalanan di dalam zona penyangga."

"Kelompok ini (juga) menunjuk seorang pemimpin kelompok untuk membantu mencegah terjadinya insiden (lagi)," kata sumber itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini