News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Covid-19 Melonjak, Malaysia Lockdown Total 2 Pekan, Kuala Lumpur Bak Kota Mati

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung menyiapkan alat tes di lokasi pengujian virus Corona Covid-19 gratis di Shah Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, pada 27 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia menerapkan kembali penguncian wilayah (lockdown) secara menyeluruh mulai Selasa (1/6/2021) kemarin.

Rencananya, lockdown akan dilakukan selama 2 pekan hingga Senin (14/6) mendatang.

Keputusan lockdown menyeluruh tersebut diambil menyusul terjadinya lonjakan kasus infeksi virus Corona (Covid-19) di Malaysia.

Baca juga: Kasus Aktif Klaster Halalbihalal di Cilangkap Masih 90 Orang, Mikro Lockdown Diperpanjang

Pada Kamis (27/5) lalu Negeri Jiran itu mencatat rekor tertinggi penularan harian infeksi virus Corona dengan 7.857 kasus dan 59 kematian. Hal itu membuat Malaysia menjadi negara dengan kasus infeksi harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

”Dengan perkembangan lonjakan kasus infeksi harian, kemampuan rumah sakit di seluruh negeri menampung pasien Covid-19 menjadi semakin terbatas,” kata Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dilansir dari Reuters.

Baca juga: Honda dan Toyota Stop Produksi Sementara karena Malaysia Lockdown

Sementara Menteri Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengatakan, saat ini ada sekitar 69.408 kasus Corona aktif di Malaysia. Wilayah Selangor dan Sarawak memiliki kasus harian terbanyak yakni 2.675 kasus dan 772 kasus.

Sementara kasus baru corona di Ibu Kota Kuala Lumpur mencapai 561 kasus. Mayoritas pasien tersebut berusia 20-40 tahun. Sebanyak 771 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di sisi lain, sebanyak 4.598 pasien corona juga telah dinyatakan sembuh.

Selama lockdown, beberapa aturan diterapkan secara ketat. Pemerintah setempat mengizinkan hanya dua orang per keluarga untuk berbelanja kebutuhan makanan, obat-obatan, dan keperluan pokok.

Baca juga: Malaysia Lockdown Total: PM Muhyiddin Kucuran Paket Stimulus Ekonomi Senilai Rp138 Triliun

Pemerintah juga membatasi maksimum tiga orang saja, termasuk pasien, yang diizinkan keluar mendapatkan layanan kesehatan, pengobatan, tes Covid-19, layanan keselamatan atau darurat dalam radius tidak melebihi 10 kilometer dari kediaman atau yang paling dekat rumah.

Sementara di sektor transportasi, pemerintah mengizinkan transportasi umum laut dan darat seperti pengangkutan pekerja, bus, bus ekspres, LRT, MRT, ERL, monorel, feri dan lain-lain pengangkutan umum untuk beroperasi berdasarkan 50 persen kapasitas kendaraan.

Akibat penerapan lockdown total itu, kota-kota di Malaysia termasuk Kuala Lumpur berubah sepi. Sejumlah jalan raya dan pusat aktivitas perdagangan di Kuala Lumpur tampak lengang.

Lalu lalang kendaraan di Jalan Tun Abdul Razak yang dipantau dari jembatan penyeberangan di depan Institut Jantung Negara (IJN) dan Perpustakaan Negara tampak berkurang kepadatannya daripada hari normal.
Demikian pula keadaan jalan tol Duta Ulu-Kelang (DUKE) menuju tol Jalan Duta dan juga tol Lembah Klang Baru (NKVE) menuju Shah Alam dilaporkan lengang pada hari pertama pelaksanaan total lockdown.

Sejumlah toko perhiasan, toko busana, toko buku dan kedai furnitur di Jalan Tuanku Abdul Rahman Chow Kit terlihat tutup, sedangkan toko kebutuhan sehari-hari seperti AJ Best masih buka.

Di mal seperti Sunway Putra Mall (SPM) di Jalan Putra tampak outlet busana tutup sedangkan farmasi buka. Outlet makanan buka tetapi hanya memperbolehkan dibawa pulang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini