Klip itu sungguh membuat marah, katanya, “karena pelecehan terjadi pada murid-murid di seluruh Malaysia.”
Baca juga: Jangan Merasa Tabu Beri Edukasi Seks Pada Anak, Dokter Boyke: Bisa Hindari Predator dan Pelecehan
"Ini membuktikan bahwa ini bukan hanya tentang satu guru, ini tentang keseluruhan sistem pendidikan,” kata Ain.
Kelompok masyarakat sipil mengatakan pelecehan di sekolah adalah masalah lama, mulai dari pelecehan fisik dan verbal hingga yang lebih serius lagi, seperti pemeriksaan fisik apakah seorang siswi Muslim sedang menstruasi.
Murid perempuan di sekolah-sekolah Islam di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu diizinkan untuk tidak ikut sesi salat setiap hari jika mereka sedang menstruasi.
Masyarakat Aksi Seluruh Perempuan (All Women's Action Society-AWAM) mengatakan video Ain muncul di saat kekhawatiran tentang pelecehan di sekolah sudah berkembang. Video itu membuktikan masalah ini harus dibahas di tingkat nasional.
Direktur Eksekutif AWAM, Nisha Sabanayagam, mengatakan insiden itu cukup keterlaluan sehingga menjadi perhatian orang, pada saat yang sama membawa perhatian pada normalisasi budaya pemerkosaan di sekolah.
Baca juga: Hampir 80% Perempuan di Dunia Pernah Alami Pelecehan via Ponsel
Dia menyerukan segera reformasi untukmengatasi budaya pelecehan seksual yang meracuni di sekolah.
Tetapi selain dukungan, Ain telah mengalami tanggapan negatif media sosial, banyak dari mereka cabul, sementara kritikus mengatakan tanggapan resmi mengecewakan.
"Kami yang berbicara, kami dihukum," katanya.
Setelah video TikTok-nya viral, Ain berhenti bersekolah di Puncak Alam, di pinggiran Kuala Lumpur. Ia takut akan keselamatannya - hanya diancam akan dikeluarkan.
“Ada banyak anak-anak seusia saya dan aktivis yang lebih banyak menyebarkan kesadaran tentang isu-isu semacam ini,” kata Ain.
Tapi "benar-benar mengejutkan saya bahwa pejabat sebenarnya, orang-orang yang berkuasa, mereka tidak peduli tentang itu", katanya.
Baca juga: Viral TikTok Perempuan Alami Catcalling saat Berenang, Begini Caranya Atasi Pelecehan Verbal
Kementerian Pendidikan mendukung sebuah surat yang mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah. Menurut kementerian, surat itu dilayangkan karena Ain tidak muncul dalam jangka waktu tertentu.
Sejauh ini, sejumlah tindakan sedang berlangsung. Aparat kepolisian melakukan penyelidikan dan guru, yang bercanda soal pemerkosaan itu, telah dipindahkan dari sekolah saat penyelidikan sedang berlangsung.