TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perusahaan pariwisata luar angkasa Virgin Galactic mengumumkan Kamis (3/6) bahwa mereka akan mengirim peneliti Kellie Gerardi, seorang tokoh terkenal di TikTok, ke luar angkasa untuk melakukan penelitian dengan gravitasi nol selama beberapa menit.
Langkah ini menghadirkan peluang ideal bagi perusahaan untuk memamerkan ambisinya tidak hanya mengirim turis kaya ke wahana wisata seharga 200.000 dolar AS atau lebih, tetapi juga untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Peneliti bioastronautika berusia 32 tahun, yang berafiliasi dengan International Institute for Astronautical Sciences (IIAS), mengatakan dia selalu percaya bahwa “kesuksesan industri pariwisata luar angkasa juga dapat membantu membuka peluang bagi para peneliti seperti saya."
Eksperimen pertama yang dilakukan oleh Gerardi, yang memiliki pengikut lebih dari 400.000 di TikTok dan sekitar 130.000 di Instagram, akan melibatkan "Astro skin", di mana sensor ditempatkan di bawah baju ruang angkasanya untuk mengumpulkan data biometrik.
Sementara proses tersebut telah digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, namun belum ada data yang dikumpulkan selama pendaratan dan lepas landas.
Baca juga: Kala TikTokers Bikin Lionel Messi Marah, Barcelona Perketat Penjagaan di Tempat Latihan
Virgin Galactic, yang didirikan oleh miliarder Inggris Sir Richard Branson, berharap untuk memulai penerbangan suborbital komersial reguler pada awal 2022, dengan rencana akhir untuk 400 perjalanan setahun.
Penerbangan ini sangat berbeda dengan peluncuran roket luar angkasa yang selama ini dikenal, seperti pesawat pengangkut lepas landas dari landasan pacu kemudian melepakan pesawat ruang angkasa sekali di udara, yang kemudian menyalakan mesinnya.
Menanggapi berapa lama bakal berada di ruang angkasa, Gerardi mengatakan "beberapa menit secara berurutan tanpa gangguan di ruang angkasa dalam gayaberat mikro untuk melakukan penelitian saya adalah "benar-benar mimpi."
Sampai sekarang dia hanya bisa naik pesawat parabola yang mereproduksi kondisi gravitasi nol selama beberapa detik, yang dicapai di pesawat konvensional dengan sudut kemiringan yang ekstremm ke arah langit dan kemudian ke tanah.
Ketika eksperimen dikirim ke ISS, kata Gerardi, mereka tinggal di sana selama beberapa bulan, tetapi sayangnya para ilmuwan tidak bepergian dengan mereka.
Baca juga: Digerogoti Corona, Pebisnis Tajir Ini akan Jual Saham Virgin Galactic senilai 500 Juta Dolar AS
"Mereka tidak dapat memeriksanya atau memanipulasinya, atau memperbaikinya," kata Gerardi.
Dengan jadwal penerbangan rutin Virgin Galactic, "kami dapat memvalidasi data berulang kali daripada harus menunggu bertahun-tahun, Anda tahu, untuk peluang penerbangan luar angkasa lainnya," katanya. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)