Ia menambahkan, vaksinasi tetap menjadi rute terbaik kita untuk keluar dari pandemi dan untuk pemulihan jangka panjang.
“Ketika saya melihat berita tentang aplikasi teknologi Inggris yang membantu pemerintah Inggris mempromosikan peluncuran vaksin, saya langsung teringat Indonesia," kata Jenkins.
Jenkins berujar sektor teknologi dan digital merupakan kekuatan ekonomi Indonesia yang besar dan terus berkembang.
Di Inggris, layanan kesehatan di seluruh Inggris kini telah memberikan total 67.287.864 vaksin antara 8 Desember dan 5 Juni.
Termasuk 40.124.229 orang dengan dosis pertama (76,2%) dan 27.160.635 orang dengan dosis kedua (51,6%) untuk memastikan mereka memiliki perlindungan kuat terhadap COVID-19 setelah dosis kedua.
Vaksin tersedia untuk semua penduduk Inggris Raya berdasarkan urutan pengelompokan prioritas dengan menawarkan vaksin pertama ke kelompok yang rentan secara medis.
Semua warga negara asing di Inggris telah ditawarkan vaksin dengan dasar yang sama dengan penduduk Inggris, termasuk pelajar internasional dan warga negara Indonesia lainnya yang saat ini berada di Inggris.
"Orang yang divaksinasi jauh lebih kecil kemungkinannya terkena COVID-19 dengan gejala,"
Bahkan, orang yang divaksinasi lebih tidak mungkin untuk terinfeksi COVID-19 yang serius, dirawat di rumah sakit, atau meninggal.
Ada semakin banyak bukti bahwa orang yang divaksinasi cenderung tidak menularkan virus ke orang lain.
Data Kantor Statistik Nasional Inggris yang diterbitkan pada tanggal 6 Mei menemukan bahwa lebih dari 9 dari 10 (93%) orang dewasa Inggris melaporkan merasakan sentimen positif terhadap vaksinasi.
Vaksinasi dilakukan di tempat-tempat termasuk masjid, pusat komunitas dan stadion sepak bola.
"Saya yakin sudah ada beberapa cara yang sudah membantu, dan mungkin ada cara lain juga yang bisa mereka lakukan untuk lebih banyak lagi menyukseskan peluncuran vaksin di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan,” tukas Owen.