Diketahui ratusan juta dosis vaksin Sputnik V Rusia, serta Sinovac dan Sinopharm dari China, telah menyebar ke seluruh dunia.
Namun hanya vaksin Sinopharm yang diterima dalam program vaksin COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Banyak negara termasuk di Amerika Latin, yang secara tradisional menjadi wilayah pengaruh AS membeli sejumlah besar vaksin Rusia dan China.
Gedung Putih mengatakan telah memantau hal ini dan prihatin dengan upaya Rusia dan China menggunakan vaksin untuk membuat keuntungan geopolitik.
Pejabat pemerintah AS menyebut langkah ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas bagi negara-negara demokrasi dunia untuk memimpin pemulihan pandemi.
"Ini jelas akan menjadi pembelian dan sumbangan terbesar vaksin Covid-19 oleh satu negara, sejauh ini, dan ini merupakan respons yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan pada Kamis.
Sejauh ini pandemi Covid-19 telah menjangkiti ratusan juta orang di dunia.
Baca juga: Golkar-United Russia Party Bakal Lakukan Pertukaran Kader Pascapandemi Covid-19
Baca juga: Sinovac Diizinkan Beri Vaksin Covid-19 pada Anak-anak, Indonesia Tunggu Rekomendasi
Worldometers pada Jumat (11/6/2021), mencatat hingga saat ini ada 175.622.971 orang yang pernah terpapar virus corona sejak awal kemunculannya.
Sedangkan 3,7 juta penduduk dunia meninggal dunia terkait virus corona.
Adapun sebanyak 159,1 juta orang berhasil sembuh dari wabah global ini.
Rekor kasus ini diikuti India, Brasil, Prancis, Turki, Rusia, Inggris, Italia, Argentina, dan Spanyol.
Negeri Paman Sam berada di urutan pertama jumlah kematian dan kasus infeksi Covid-19 di dunia.
Tercatat ada 34,2 juta kasus infeksi dan 614.007 kematian di negara ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)