TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Rusia telah melarang organisasi yang didirikan pemimpin oposisi Kremlin, Alexei Navalny beroperasi.
Pihak terkait juga melabeli kelompok tersebut sebagai "kelompok ekstremis".
Keputusan Pengadilan Kota Moskow tertanggal Rabu (9/6/2021) ini pun segera diberlakukan untuk mencegah orang-orang mencari jabatan publik terkait dengan Yayasan Pemberantasan Korupsi (FBK) Navalny dan jaringan kantor regionalnya di seluruh Rusia.
Baca juga: Alexei Navalny Ungkap Tengah Hadapi 3 Penyelidikan Kriminal Baru dari Rusia
Baca juga: Macron Tekan Putin agar Redakan Ketegangan dengan Ukraina dan Nyatakan Keprihatinan Soal Navalny
Label tersebut juga berarti bahwa aktivis yang telah bekerja dengan organisasi tersebut, siapa saja yang menyumbang kepada mereka, dan bahkan mereka yang hanya membagikan materi kelompok dapat dituntut dan menerima hukuman penjara yang lama.
"Ditemukan bahwa organisasi-organisasi ini tidak hanya menyebarkan informasi yang menghasut kebencian dan permusuhan terhadap pejabat pemerintah, tetapi juga melakukan tindakan ekstremis," kata Alexei Zhafyarov, juru bicara jaksa yang telah mengajukan mosi, mengatakan di luar pengadilan.
Melansir Al Jazeera, langkah ini mendapat kritik oleh pendukung kritikus Presiden Vladimir Putin.
Daftar "organisasi ekstremis" Rusia saat ini terdiri dari lebih dari 30 entitas, termasuk kelompok bersenjata ISIL (ISIS), al-Qaeda dan Saksi-Saksi Yehuwa.
Baca juga: Dokter Sebut Kritikus Vladimir Putin, Alexei Navalny Bisa Meninggal di Penjara dalam Beberapa Hari\
Pukulan Terakhir
Navalny yang dikenal sebagai kritikus Putin, ditangkap aparat berwajib pada Januari 2021, setelah kembali dari Jerman.
Ia menghabiskan lima bulan masa pemulihan di Jerman setelah mengalami keracunan.
Pada Februari, pemimpin oposisi berusia 44 tahun itu dijatuhi hukuman penjara dua setengah tahun karena melanggar ketentuan hukuman percobaan dari penggelapan tahun 2014 yang dia anggap bermotif politik.
Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow, pengadilan menyampaikan putusannya setelah sesi "raksasa" yang berlangsung selama hampir 13 jam dan berlangsung hingga Rabu malam.
Ia mengatakan keputusan itu "secara efektif" memberikan "pukulan terakhir bagi organisasi politik Navalny yang dia bangun selama bertahun-tahun untuk mencoba dan melawan Putin".
Dalam beberapa tahun terakhir, FBK telah menekan Kremlin dengan menerbitkan investigasi korupsi tingkat tinggi di kalangan elit politik.