News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengadilan Rusia Labeli Organisasi Bentukan Alexei Navalny sebagai Kelompok Ekstremis

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar ini dari rekaman selebaran yang disediakan oleh kantor pers pengadilan distrik Babushkinsky pada 20 Februari 2021, menunjukkan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di dalam sel kaca selama persidangan di Moskow. Lawan Kremlin yang paling menonjol Alexei Navalny menghadapi dua keputusan pengadilan pada hari Sabtu yang dapat menutup putusan hakim untuk memenjarakannya selama beberapa tahun, setelah ia kembali ke Rusia menyusul serangan keracunan.

TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Rusia telah melarang organisasi yang didirikan pemimpin oposisi Kremlin, Alexei Navalny beroperasi.

Pihak terkait juga melabeli kelompok tersebut sebagai "kelompok ekstremis".

Keputusan Pengadilan Kota Moskow tertanggal Rabu (9/6/2021) ini pun segera diberlakukan untuk mencegah orang-orang mencari jabatan publik terkait dengan Yayasan Pemberantasan Korupsi (FBK) Navalny dan jaringan kantor regionalnya di seluruh Rusia.

Baca juga: Alexei Navalny Ungkap Tengah Hadapi 3 Penyelidikan Kriminal Baru dari Rusia

Baca juga: Macron Tekan Putin agar Redakan Ketegangan dengan Ukraina dan Nyatakan Keprihatinan Soal Navalny

Tangkapan layar ini dari rekaman selebaran yang disediakan oleh kantor pers pengadilan distrik Babushkinsky pada 20 Februari 2021, menunjukkan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di dalam sel kaca selama persidangan di Moskow. Lawan Kremlin yang paling menonjol Alexei Navalny menghadapi dua keputusan pengadilan pada hari Sabtu yang dapat menutup putusan hakim untuk memenjarakannya selama beberapa tahun, setelah ia kembali ke Rusia menyusul serangan keracunan. (Layanan pers pengadilan distrik Babushkinsky Moskow / AFP)

Label tersebut juga berarti bahwa aktivis yang telah bekerja dengan organisasi tersebut, siapa saja yang menyumbang kepada mereka, dan bahkan mereka yang hanya membagikan materi kelompok dapat dituntut dan menerima hukuman penjara yang lama.

"Ditemukan bahwa organisasi-organisasi ini tidak hanya menyebarkan informasi yang menghasut kebencian dan permusuhan terhadap pejabat pemerintah, tetapi juga melakukan tindakan ekstremis," kata Alexei Zhafyarov, juru bicara jaksa yang telah mengajukan mosi, mengatakan di luar pengadilan.

Melansir Al Jazeera, langkah ini mendapat kritik oleh pendukung kritikus Presiden Vladimir Putin.

Daftar "organisasi ekstremis" Rusia saat ini terdiri dari lebih dari 30 entitas, termasuk kelompok bersenjata ISIL (ISIS), al-Qaeda dan Saksi-Saksi Yehuwa.

Baca juga: Dokter Sebut Kritikus Vladimir Putin, Alexei Navalny Bisa Meninggal di Penjara dalam Beberapa Hari\

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan istrinya Yulia terlihat di titik pemeriksaan paspor di bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Januari 2021. Polisi Rusia menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny di bandara Moskow tak lama setelah dia mendarat dalam penerbangan dari Berlin, seorang jurnalis AFP di tempat kejadian berkata. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Pukulan Terakhir

Navalny yang dikenal sebagai kritikus Putin, ditangkap aparat berwajib pada Januari 2021, setelah kembali dari Jerman.

Ia menghabiskan lima bulan masa pemulihan di Jerman setelah mengalami keracunan.

Pada Februari, pemimpin oposisi berusia 44 tahun itu dijatuhi hukuman penjara dua setengah tahun karena melanggar ketentuan hukuman percobaan dari penggelapan tahun 2014 yang dia anggap bermotif politik.

Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow, pengadilan menyampaikan putusannya setelah sesi "raksasa" yang berlangsung selama hampir 13 jam dan berlangsung hingga Rabu malam.

Ia mengatakan keputusan itu "secara efektif" memberikan "pukulan terakhir bagi organisasi politik Navalny yang dia bangun selama bertahun-tahun untuk mencoba dan melawan Putin".

Dalam beberapa tahun terakhir, FBK telah menekan Kremlin dengan menerbitkan investigasi korupsi tingkat tinggi di kalangan elit politik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini