News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Studi di AS: Virus Covid-19 Dapat Menyebabkan Diabetes

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksinasi. Bagi diabetesi, kadar gula darah harus normal agar lolos syarat vaksinasi. berikut ini merupakan tips menjaga gula darah.

TRIBUNNEWS.COM – Penelitian dampak Covid-19 terhadap pasien menunjukkan, virus tidak saja menyebabkan pneumonia dan masalah kesehatann lainnya, namun juga bisa menyebabkan penyakit diabetes.

Kebanyakan orang akan pulih dari Covid tanpa masalah jangka panjang, tetapi dokter melihat beberapa pasien terus mengidap diabetes.

Penelitian baru menemukan bahwa virus dapat menginfeksi dan menghancurkan sel-sel tertentu yang sangat penting untuk mencegah diabetes.

Berbekal pengetahuan baru ini, para ilmuwan kini berlomba untuk memahami cara terbaik mencegah hal ini terjadi pada pasien Covid-19.

Penyakit diabetes menyebabkan 10-15 persen kematian di Amerika Serikat. Pada tahun 2017, hampir 34,2 juta orang, atau 10,5 pern dari populasi AS, menderita diabetes.

Baca juga: Cara Mengatasi Resiko Diabetes, Coba Konsumsi 4 Makanan Pengganti Berikut Ini

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sekitar 1,5 juta orang Amerika didiagnosis menderita diabetes setiap tahun. Mayoritas mereka menderita diabetes tipe 1, penyakit autoimun yang menyerang sel beta pankreas untuk mengurangi produksi insulin.

"Ada perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2," kata Dr Jennifer Ashton, kepala koresponden medis ABC News dan OBGYN bersertifikat, yang tidak terlibat dalam penelitian.

 “Diabetes tipe 1, tubuh tidak membuat cukup insulin. Pada tipe 2, ada cukup insulin tetapi tidak bekerja dengan baik,” katanya.

Karena insulin menyebabkan sel mengambil gula dalam darah, penurunan produksi insulin atau resistensi insulin menyebabkan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah. Tingkat glukosa yang tinggi ini, yang disebut hiperglikemia, adalah ciri khas diabetes.

“Studi laboratorium sebelumnya menunjukkan bahwa virus Covid-19 dapat menginfeksi sel beta manusia,” kata Dr. Francis Collins, Direktur National Institutes of Health, dalam posting blog baru-baru ini.

“Mereka juga menunjukkan bahwa virus berbahaya dapat bereplikasi dalam sel beta penghasil insulin ini untuk membuat lebih banyak salinan dari dirinya sendiri dan menyebar ke sel lain,” katanya.

Baca juga: Tidak Hanya Pasien Covid-19, Penderita Diabetes Hingga Kanker Berpotensi Terinfeksi Jamur Hitam

Penelitian baru dari Stanford University School of Medicine dan Weill Cornell Medicine mengkonfirmasi hubungan antara Covid-19 dan diabetes.

Dengan menganalisis sampel otopsi dari orang yang meninggal karena Covid-19, kedua penelitian tersebut menggambarkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel beta pankreas, mengurangi sekresi insulin, dan secara efektif menghasilkan diabetes tipe 1.

“Virus itu justru menghancurkan sel-sel di pankreas yang membuat insulin,” kata Ashton. "Ini menurunkan kadar insulin dan kemudian mengarah langsung ke gula tinggi dan diabetes tipe 1,” katanya.

Para ahli mengatakan sel-sel khusus ini mungkin sangat rentan diserang oleh virus karena mengandung reseptor tertentu yang diketahui mengikat Covid-19.

Setelah diserang, sel-sel ini diubah menjadi berbagai jenis sel dengan ekspresi insulin yang lebih rendah. Menurut para ahli, ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat mengubah nasib sel.

Baca juga: Selain Obat Herbal Diabetes, Banyak Manfaat dari Daun Sirih Merah. Ini 7 Manfaat Sirih Merah

Yang menggembirakan, satu penelitian menunjukkan bahwa obat tertentu mungkin dapat membalikkan nasib ini. Temuan itu perlu dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar dan lebih ketat, kata para peneliti.

Sayangnya, virus dapat merusak pankreas dan menyebabkan diabetes dengan cara yang tidak mudah diatasi dengan pengobatan.

Karena penghancuran sel pankreas, pasien berpotensi menjadi tergantung pada obat diabetes, seperti insulin, lama setelah mereka sembuh dari Covid-19.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana SARS-CoV-2 mencapai pankreas dan peran apa yang mungkin dimainkan sistem kekebalan dalam kerusakan yang diakibatkannya,” kata Collins.

Kedua karya tersebut menyoroti kemungkinan diabetes yang diinduksi Covid-19 dan menekankan perlunya kesadaran pada mereka yang terinfeksi virus.

Baca juga: Studi dari Stanford Menyebut 30 Ribu Kasus Covid-19 di AS Berasal dari 18 Rapat Umum Donald Trump

“Kuncinya adalah jika Anda didiagnosis dengan Covid-19 dan memiliki tanda atau gejala klasik diabetes tipe 1, lakukan tes diabetes,” kata Ashton.

Ashton mengatakan, siapa pun yang telah pulih dari Covid-19 harus mewaspadai gejala diabetes.

"Kita berbicara tentang rasa haus yang ekstrem dan peningkatan buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak disengaja, signifikan, atau kelelahan, hanya untuk beberapa nama," katanya.

Collins menambahkan: “Pekerjaan ini memberikan pengingat lain tentang pentingnya melindungi diri Anda sendiri, anggota keluarga Anda, dan komunitas Anda dari Covid-19 dengan mendapatkan vaksinasi jika Anda belum melakukannya -- dan mendorong orang yang Anda cintai untuk melakukan hal yang sama.” (Tribunnews.com/ABCNews/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini