News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jepang akan Kirim 1 Juta Vaksin Covid-19 ke Vietnam pada Rabu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI varian baru virus corona. Menteri kesehatan Vietnam menyebut adanya varian virus corona baru yang diyakini merupakan kombinasi dari varian India dan varian UK.

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO — Jepang akan mengirim satu juta dosis vaksin Covid-19 ke Vietnam.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi pada Selasa (14/6/2021) waktu setempat, seperti dilansir Reuters.

Pengiriman ini dilakukan, ketika negara Asia Tenggara itu meningkatkan pengadaan vaksin untuk melawan gelombang infeksi.

Dengan populasi sekitar 98 juta, jumlah kasus infeksi di Vietnam mencapai 10.241 orang, dan hanya 58 kasus kematian, sejak pandemi dimulai.

“Pengiriman vaksin PLC AstraZeneca yang diproduksi di Jepang akan tiba di Vietnam pada hari Rabu,” kata Motegi kepada wartawan.

“Jepang sedang mempertimbangkan sumbangan vaksin tambahan ke Vietnam dan Taiwan, dan merencanakan pengiriman serupa ke Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand mulai awal Juli,” tambah Motegi.

Taiwan menerima 1,24 juta dosis AstraZeneca dari Jepang bulan ini untuk melawan kebangkitan kasus domestik. Pemerintahnya berterima kasih kepada Jepang pada hari Selasa karena mempertimbangkan bantuan tambahan.

"Kami akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan pihak Jepang dan menantikan kedatangan vaksin di Taiwan sesegera mungkin," kata kementerian luar negeri Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Jelang Dua Juta Kasus Positif Covid-19, Indonesia Jadi Sorotan Media China dan Vietnam

“Jepang telah berjanji  1 miliar dolar AS dan 30 juta dosis untuk fasilitas COVAX yang menyediakan vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan. Tetapi pengiriman ke Vietnam, Taiwan dan tetangga Asia lainnya sedang dilakukan di luar COVAX untuk mempercepat pengiriman,” kata Motegi.

"Jika kita melalui organisasi internasional, prosedur dalam mendapatkan persetujuan mungkin membutuhkan waktu," katanya.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini