TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Seorang pria di Thailand sukses turunkan berat badannya hingga 80 kg dalam setahun.
Di Korea Selatan, gadis yang dulu viral karena dibully kini tumbuh menjadi siswa yang berprestasi.
Saat bertemu Ratu Elizabeth, Presiden AS Joe Biden rupanya melanggar setidaknya dua protokol kerajaan.
Naftali Bennett dilantik menjadi perdana menteri Israel yang baru gantikan Benjamin Netanyahu, seperti ini sosoknya.
1. Berat Badan Turun hingga 80 Kg, Pria di Thailand Sukses Diet selama Setahun: Aku Tidak Menyangka
Perubahan penampilan seorang pria asal Thailand, berhasil membuat warganet takjub.
Nes Chedtragull berhasil menurunkan berat badannya hingga 80 kg.
Dikutip dari Asia One, Nes membagikan kisahnya melakukan diet lewat unggahan di grup Facebook dan menjadi viral.
Dalam unggahannya, Nes mengatakan ia telah mengalami obesitas sejak kecil.
Puncaknya, Nes sering tak bisa tidur pada malam hari.
Baca juga: Dulu Kasusnya Viral, Korban Bullying di Korea Kini Berprestasi di Sekolah, Rambutnya Sudah Panjang
Baca juga: 10 Tahun Sembunyikan Kekasih di Rumah Orang Tua tanpa Ketahuan, Pria di India Sempat Dikira Depresi
Baca juga: Kim Jong Un Sebut K-Pop sebagai Kanker Ganas, Tingkatkan Hukuman bagi Warga yang Nekat Mendengarkan
Ia juga mengalami kesulitan saat berjalan, bahkan sering terjatuh.
Karena itu, ia memutuskan untuk menurunkan berat badannya.
Dalam unggahan Facebook pada 6 Juni, Nes memamerkan foto dirinya mengenakan jeans lawas miliknya.
Salah satu kaki jeans tersebut memuat dua kaki Nes saat ini.
Unggahan lainnya menunjukkan Nes berpose dengan jaket denim miliknya dulu yang berukuran ekstra besar.
2. Dulu Kasusnya Viral, Korban Bullying di Korea Kini Berprestasi di Sekolah, Rambutnya Sudah Panjang
Pada September 2017, sebuah unggahan di Facebook dan beberapa pesan serta gambar seorang gadis berlumuran darah, viral dan mengguncang publik Korea Selatan.
Dari unggahan tersebut, juga penyelidikan polisi, diketahui telah terjadi insiden penyerangan yang mengerikan di Busan, Korea Selatan.
Korban diserang secara fisik oleh lima gadis selama satu jam 40 menit.
Dikutip dari Koreaboo, pelaku mengggunakan kursi, pipa logam, botol soju, dan rokok yang menyala untuk menyerang korban.
Pelaku dan korban saat itu diketahui masih duduk di bangku sekolah menengah.
Baca juga: 10 Tahun Sembunyikan Kekasih di Rumah Orang Tua tanpa Ketahuan, Pria di India Sempat Dikira Depresi
Baca juga: Kim Jong Un Sebut K-Pop sebagai Kanker Ganas, Tingkatkan Hukuman bagi Warga yang Nekat Mendengarkan
Saat rekaman CCTV yang merekam aksi kejam kelima pelaku dirilis di berita, publik Korea benar-benar dibuat kaget.
Pasalnya, pelaku menyerang korban secara brutal dan kejam.
Kala itu, korban ditemukan pingsan dalam keadaan berlumuran darah oleh wanita yang tak sengaja lewat.
Saat saluran berita utama Korea mulai meliput kasus ini, ibu korban maju dan berbagi di Facebook soal kabar kondisi putrinya.
"Putriku dipukuli untuk kedua kalinya dan wajahnya saat ini berantakan.
3. Joe Biden Langgar Protokol Kerajaan saat Bertemu Ratu: Datang Terlambat dan Pakai Kacamata Hitam
Presiden Amerika Serikat Joe Biden tampak melanggar protokol kerajaan di hari pertama bertemu Ratu Elizabeth II, Jumat (11/6/2021) lalu.
Dilansir Express, protokol kerajaan biasanya mengatur bahwa anggota Keluarga Kerajaan harus menjadi yang terakhir tiba di suatu acara dan yang pertama pergi.
Namun, Joe Biden dan Ibu Negara AS Dr Jill Biden tiba di Royal Reception anggota G7 beberapa menit setelah Ratu.
Seorang ahli memperingatkan "semua orang" harus tiba sebelum para bangsawan di acara-acara seremonial, dan tidak ada yang pergi sebelum mereka meninggalkan acara.
Seperti dilansir Daily Mail, perusahaan pelatih profesional Inggris Debrett menyatakan, "Sudah benar bagi semua orang untuk datang sebelum tokoh kerajaan."
Baca juga: Bertemu Ratu Elizabeth setelah KTT G7, Joe Biden Teringat Sosok Ibunya
Baca juga: G7: Joe Biden Luncurkan Perencanaan Infrastrutur untuk Tandingi Prakarsa Sabuk dan Jalan China
"Selain itu, tidak ada tamu yang boleh meninggalkan acara sebelum anggota Keluarga Kerajaan pulang."
"Namun, Ratu juga tidak mengikuti aturan ini pada hari pernikahan, ketika dia mengizinkan pengantin wanita datang tepat setelahnya."
Meski romongan Joe Biden terlambat, tampaknya hal itu tidak menyurutkan antusiasme Ratu, yang tersenyum ketika dia berbicara dengan Joe Biden dan istrinya.
Namun tak hanya itu, Biden kembali melanggar protokol kerajaan di hari keduanya bertemu Ratu, Minggu (13/6/2021).
Dilansir Newsweek, Joe Biden memakai kacamata hitam ketika dia bertemu Ratu Elizabeth II.
4. Naftali Bennett, Perdana Menteri Baru Israel yang Berhasil Akhiri Jabatan 12 Tahun Netanyahu
Naftali Bennett dilantik sebagai perdana menteri baru Israel pada Minggu (13/6/2021).
Ia dikenal sebagai seorang Yahudi religius yang menghasilkan jutaan dolar di sektor hi-tech yang sebagian besar sekuler.
Ia juara gerakan pemukiman yang tinggal di pinggiran kota Tel Aviv, serta mantan sekutu Benjamin Netanyahu yang telah bermitra dengan partai-partai sayap kiri dan tengah untuk mengakhiri kekuasaannya selama 12 tahun.
Partainya yang ultranasionalis Yamina hanya memenangkan tujuh kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang dalam pemilihan Maret, suara keempat dalam dua tahun.
Baca juga: Akhiri 12 Tahun Pemerintahan Benjamin Netanyahu, Naftali Bennett Dilantik Jadi PM Israel
Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia atas Dilantiknya Naftali Bennett Jadi PM Baru Israel, Akhiri Era Netanyahu
Dengan menolak untuk berkomitmen pada Netanyahu atau lawan-lawannya, Bennett memposisikan dirinya sebagai kingmaker.
Bahkan setelah salah satu anggota partai nasionalis keagamaannya meninggalkannya untuk memprotes kesepakatan koalisi baru, ia berakhir dengan kejayaan.
Dilansir Independent, inilah sosok serta perjalanan politik PM Israel Naftali Bennett.
Ultranasionalis dengan Koalisi yang Sekadarnya
Bennett telah lama memposisikan dirinya di sebelah kanan Netanyahu.
Tetapi posisinya kini akan sangat dibatasi oleh koalisinya yang berat, yang hanya memiliki mayoritas sempit di parlemen dan mencakup partai-partai dari kanan, kiri dan tengah.
(Tribunnews.com)