News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Analisis Pengamat soal Israel Tuding Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong Terkait Serangan Gaza

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Timur Tengah, Faizal Assegaf, mengungkapkan analisisnya soal Israel yang menuding pimpinan tiga negara Islam di Asia Tenggara berbohong, terkait penyerangan Israel ke Palestina.

Israel merasa pihaknya tidak menyerang Palestina, melainkan menyerang Hamas.

Untuk itu, Israel menganggap tiga negara islam seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam mengabaikan fakta tersebut.

Sementara, tudingan itu dilontarkan oleh Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, pada Kamis (17/6/2021) lalu.

Faizal menilai, ini pertama kalinya bagi Israel mengeluarkan pernyataan yang agresif seperti itu.

Pengamat politik Timur Tengah, Faizal Assegaf mengungkapkan analisisnya terkait tudingan Israel soal kebohongan pimpinan tiga negara Islam di Asia Tenggara terkait penyerangan Israel ke Palestina.

Baca juga: Israel Sebut Ebrahim Raisi Ekstremis, Yakin Presiden Baru Iran Itu akan Tingkatkan Program Nuklir

Baca juga: Israel Peringatkan Dunia Soal Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi: Dia Penjagal Teheran

"Ini pertama kalinya perwakilan dari pemerintah Israel mengeluarkan pernyataan yang agresif dan menyerang."

"Biasanya mereka melakukan pendekatan yang lunak melalui diplomasi seperti berusaha mengenalkan negaranya," kata Faizal, dikutip dari tayangan YouTube tvOne, Minggu (20/6/2021).

Faizal merasa heran dengan pernyataan dari Israel tersebut.

Pasalnya, Hamas adalah kelompok pejuang di Palestina yang mempresentasikan negaranya.

"Harus diingat, karena Hamas kelompok pejuang di Palestina, otomatis mempresentasikan Palestina," katanya.

Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke "mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi" kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang. (SAID KHATIB / AFP)

Bahkan, Faizal mendapatkan informasi, tidak hanya Hamas saja yang ikut berperang dengan Israel pada awal Mei 2021 lalu.

Tetapi, ada sekira 17 milisi yang ikut bersama Hamas dalam genjatan senjata tersebut.

"Dalam perang pada 10-20 Mei kemarin, sebenarnya bukan hanya Hamas dan jihad Islam yang berperang."

"Informasi yang saya peroleh, ada total 17 milisi, ada brigade mujadihin bahkan ada dua kelompok salafi," ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini