Pada Mei, analis intelijen AS merilis sebuah penilaian, Taliban "akan mundur banyak" dari kemajuan yang dibuat dalam hak-hak perempuan Afghanistan jika ekstremis Islam mendapatkan kembali kekuatan nasional.
Warga Afghanistan yang bekerja untuk Amerika Serikat selama dua dekade pengerahan pasukan NATO pimpinan AS khawatir, pemberontakan akan menargetkan mereka dan keluarga sebagai pembalasan karena membantu pasukan asing.
Pemerintahan Biden mengatakan akan menambah staf untuk mempercepat proses visa bagi warga Afghanistan.
Pendukung pengungsi dan beberapa anggota Kongres mengatakan upaya tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka.
Baca juga: Bertemu Vladimir Putin, Joe Biden Beri Kenang-kenangan Kacamata Hitam dan Patung Krtistal Bison
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan, masalah itu adalah "prioritas utama" bagi Biden.
Pemerintah kan mengeluarkan orang-orang meskipun tidak memberikan angka spesifik.
"Kami melakukan semacam perencanaan ekstensif untuk evakuasi potensial jika itu diperlukan," jelasnya.
"Kami akan mengambil semua langkah ini untuk memastikan bahwa kami melakukan hal yang benar."
Berita lain terkait Presiden Joe Biden
Berita lain terkait Afghanistan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)