News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Sebuah Buku Ungkap Keinginan Trump Pindahkan Warga Positif Covid-19 ke Tempat Pelaku Kejahatan Berat

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump di Pangkalan Bersama Andrews di Maryland pada tanggal 20 Januari 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah buku baru karya jurnalis Washington Post mengungkap keinginan mantan Presiden AS, Donald Trump memindahkan warganya yang positif Covid-19 ke Teluk Guantanamo.

"Bukankah kita memiliki pulau yang kita miliki?" tanya Trump kepada staf di Situation Room pada Februari 2020, lapor Washington Post.

"Bagaimana dengan Guantanamo?" lanjut Trump.

Dilansir Al Jazeera, Teluk Guantanamo adalah kamp penahanan di Kuba yang digunakan AS untuk menampung mereka yang dituduh melakukan kejahatan serius. 

Termasuk diantaranya kombatan musuh dari perang asing dan pihak-pihak di balik serangan 11 September (9/11).

Baca juga: Trump Gugat New York City Karena Hentikan Kontrak Lapangan Golf  Setelah Kerusuhan di Capitol

Baca juga: Trump Akhirnya Sadar Dia Bukan Lagi Presiden setelah Lihat Pertemuan Biden-Putin, Ungkap Analis

Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato di Conservative Political Action Conference (CPAC) yang diadakan di Hyatt Regency pada 28 Februari 2021 di Orlando, Florida. (JOE RAEDLE via AFP)

"Kami mengimpor barang," klaim buku itu soal perkataan Trump kepada stafnya.

"Kami tidak akan mengimpor virus."

Komentar Trump ini dilaporkan terjadi sebelum kasus Covid-19 meledak di Amerika Serikat.

Pemerintahan Trump mendapat kritik tajam soal penanganan Covid-19, dimana sekitar 400.000 kematian akibat virus ini terjadi pada era kepemimpinannya.

Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, AS menduduki urutan pertama kasus kematian terkait Covid-19 sebanyak 601.000.

Menurut laporan Washington Post, para staf Trump kaget mendengar hal ini dari Presiden dan mengesampingkan ide tersebut.

Buku berjudul Nightmare Scenario: Inside the Trump Administration's Response to the Pandemi That Changed History, ditulis oleh jurnalis Washington Post yakni Yasmeen Abutaleb dan Damian Paletta.

Isi buku itu berasal dari wawancara dengan mantan penasihat senior Trump dan pejabat kesehatan.

Presiden AS Donald Trump memegang surat kabar yang menampilkan tajuk "Dibebaskan" saat ia tiba untuk berbicara di National Prayer Breakfast tahunan ke-68 pada 6 Februari 2020 di Washington, DC. (Nicholas Kamm / AFP)

Di sana banyak diceritakan obrolan-obrolan yang mencerminkan tanggapan pemerintahan Trump terhadap pandemi global.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini