News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Khawatir Picu Gelombang Ketiga Covid-19, India Beri Perhatian Serius Varian  Delta Plus

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021.

Tapi para ahli meragukan vaksinasi  itu bisa mempertahankan kecepatan vaksinasi itu.

Baca juga: Ditemukan 151 Kasus Varian Delta di 8 Provinsi, Indonesia Awasi Tiga Varian Baru Virus Corona

"Ini jelas tidak berkelanjutan," ujar Chandrakant Lahariya, pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan.

"Dengan kecepatan satu hari seperti itu, banyak negara bagian telah mengkonsumsi sebagian besar stok vaksin mereka saat ini, yang akan mempengaruhi vaksinasi dalam beberapa hari ke depan,” katanya.

Dengan pasokan vaksin yang diproyeksikan saat ini untuk beberapa bulan ke depan, katanya, tingkat harian maksimum yang dapat dicapai adalah 4 hingga 5 juta dosis.

Upaya tersebut sejauh ini telah mencakup sekitar 5,5 persen dari 950 juta orang yang memenuhi syarat, meskipun India adalah produsen vaksin terbesar di dunia.

Gelombang kedua yang menghancurkan selama bulan April dan Mei membanjiri layanan kesehatan, menewaskan ratusan ribu orang. Gambar-gambar api pemakaman yang berkobar di tempat parkir menimbulkan pertanyaan tentang peluncuran vaksin yang kacau balau.

Baca juga: Kenali Gejala Umum Virus Corona, Beserta Gejala Covid-19 Varian Delta

Sejak Mei, vaksinasi rata-rata kurang dari 3 juta dosis sehari, jauh lebih sedikit dari 10 juta yang dikatakan pejabat kesehatan sangat penting untuk melindungi jutaan orang yang rentan terhadap lonjakan baru.

20 persen infeksi AS

Kementerian Kesehatan India juga mengatakan varian Delta Plus juga telah ditemukan setidaknya di sembilan negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, India, Portugal, Swiss, Nepal, dan China.

Varian Delta dari coronavirus sekarang mewakili lebih dari 20 persen infeksi di AS dalam dua minggu terakhir, atau dua kali lipat dari ketika Centers for Disease Control terakhir melaporkan prevalensi varian.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, memperingatkan bahwa AS dapat mengikuti jalur Inggris, di mana varian tersebut telah menjadi jenis yang dominan karena penyebarannya yang cepat di kalangan anak muda.

Fauci mengatakan indikasinya adalah bahwa vaksin Covid-19 tetap efektif melawan varian tersebut.

Varian ini menyumbang setengah dari infeksi baru di wilayah termasuk Iowa, Kansas, Missouri, Nebraska, Colorado, Montana, North Dakota, South Dakota, Utah dan Wyoming. (Tribunnews.com/Aljazeera/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini