TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah jembatan pejalan kaki (pedestrian) di Washington, Amerika Serikat (AS) ambruk setelah terjadi tabrakan pada hari Rabu waktu setempat.
Insiden ini menyebabkan penutupan jalan utama dan banyaknya korban cedera.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (24/6/2021), pihak berwenang mengatakan bahwa 6 orang diperiksa terkait peristiwa tersebut.
Selanjutnya 4 diantaranya akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas luka diderita, meskipun semuanya dilaporkan dalam kondisi cedera ringan.
Sebelumnya, jembatan itu runtuh pada Rabu sore di sepanjang Interstate 295 dan dipicu oleh tabrakan yang membuat jembatan ini terpisah dari tambatannya.
Unit Hazmat pun langsung dipanggil ke lokasi kejadian karena adanya kebocoran bahan bakar diesel yang disebabkan oleh runtuhnya jembatan ini.
Setidaknya satu kendaraan lain turut tertimpa puing-puing.
Sementara baik jalur Utara dan Selatan di Rute 295 terpaksa ditutup, dengan lalu lintas dialihkan dari jalan raya.
Ini membuat terjadinya kemacetan lalu lintas hingga beberapa mil lantaran kendaraan menumpuk di kedua sisi jembatan yang ambruk.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Pembubaran Pos Penyekatan di Jembatan Suramadu, Ini Penjelasan Polda Jatim
Dalam konferensi pers setelah terjadinya peristiwa tersebut, dipastikan bahwa jembatan ini akan sepenuhnya diperbaiki dan diganti oleh Pemerintah Kota Washington.
Wali Kota Washington, Muriel Bowser pun menyarankan warga untuk sementara waktu menghindari wilayah tersebut karena pembersihan puing-puing masih dilakukan.
Bowser kemudian membantah dugaan adanya masalah struktural pada jembatan itu dan mengklaim bahwa jembatan tersebut terakhir diperiksa pada Februari lalu.
Para pejabat setempat mengatakan tabrakan itu kemungkinan disebabkan oleh melintasnya truk diesel di bawah jembatan namun memiliki tinggi yang melampaui batas.
Kendati demikian, penyelidikan masih dalam tahap awal, sehingga penyebab ambruknya jembatan itu pun belum diketahui.
Penyelidik saat ini sedang memeriksa jembatan terdekat lainnya di jalan raya tersebut untuk memastikan apakah fasilitas-fasilitas itu mengalami kerusakan pada hari sebelumnya.