Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria yang diduga warga negara Indonesia (WNI) tertangkap kamera amatir menyerang warga yang sedang melintas di Kota Oarai, Prefektur Ibraki, Jepang.
Mengutip media setempat, Japan News Network (JNN), video tersebut diambil sekitar jam 7 pagi, Sabtu (26/6/2021) oleh seorang warga yang melintas.
Kamera menangkap keseluruhan cerita tentang pria tak berbusana berdiri di depan sebuah mobil penumpang dan menyerang seorang pria yang sedang mengemudi di kota.
Pria tak berbusana tersebut awalnya berjalan di jalan lalu berdiri di depan mobil yang sedang berjalan.
Kemudian, ia meletakkan tangannya di jendela dan mulai mengguncang bodi mobil.
Ketika pintu mobil terbuka, pria tersebut menabrak pria yang sedang mengemudi.
Baca juga: Banyak Eksekutif Perusahaan Kembali ke Jepang, Khawatir Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia
"Itu mengejutkan. Ketika saya melihatnya, ia benar-benar telanjang. Seorang pria di dalam mobil mini mungkin marah dan memukul satu sama lain ketika dia membuka pintu," kata pria yang mengambil gambar yang tidak disebutkan namanya.
Pria tak berbusana yang diduga WNI tersebut akhirnya ditangkap karena merusak properti dan memanjat atap mobil polisi.
Disebutkan JNN, orang yang ditangkap adalah seorang warga negara Indonesia bernama Denny Pietrson Makagansa (39).
Saat akan ditangkap, dia mengatakan "pasti menghancurkan mobil polisi".
Baca juga: Tarian Tradisional Gayo Saman Diperkenalkan di Jepang Lewat Festival Seni Tokyo
Polisi juga akan mendengar pernyataan dari para korban penyerangan.
Kementerian luar negeri Indonesia membenarkan kabar tersebut, berdasarkan penelusuran yang dilakukan KBRI dan komunikasi dengan tokoh WNI di Oarai.
Jubir Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan WNI tersebut merupakan overstayer yang sudah melapor ke imigrasi dan rencananya akan pulang ke Indonesia.
Baca juga: Menteri Jepang Minta Hentikan Sementara Aplikasi Vaksinasi Covid-19 Massal di Tempat Kerja
WNI tersebut kehilangan pekerjaan dan diduga mengalami stress.
"Pihak konsuler KBRI Tokyo akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan pihak kepolisian," ujarnya.
Saat ini, istri dan anak yang bersangkutan sudah dibantu keluarga WNI di Ibaraki.