Sementara AS telah memberikan 32.33.27.328 dosis vaksin sejak memulai inokulasi Covid pada 14 Desember.
AS terus menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia masing-masing di 33.624.871 kasus dan 603.966 orang.
Dalam hal infeksi, India mengikuti di tempat kedua dengan 30.233.183 kasus.
Sebagai pembanding, India melaporkan pada Minggu (27/6/2021), sebanyak 50.040 kasus baru infeksi Covid-19 selama 24 jam terakhir.
Baca juga: Tamu Hotel di Semarang Meninggal, Positif Covid-19 Usai Dites Antigen, Polisi Kesulitan Evakuasi
Negara bagian Maharashtra pada hari Jumat pekan lalu, memerintahkan mal dan aula, serta bioskop untuk tutup untuk mengendalikan varian baru virus corona yang lebih menular.
Varian, yang diidentifikasi secara lokal sebagai Delta Plus, menunjukkan peningkatan tingkat penularan, dengan kementerian kesehatan menyarankan negara-negara bagian untuk meningkatkan pengujian atau tes Covid-19.
Meskipun tidak diketahui dari mana varian itu berasal, Public Health England pertama kali melaporkan adanya varian baru Delta Plus dalam buletin 11 Juni, menyebutnya sebagai sub-garis keturunan varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India tahun lalu.
Varian Delta sebagian bertanggung jawab ditemukan pada gelombang kedua yang ganas di India dan memicu banjir kasus dan memakan korban jiwa.
Para ilmuwan khawatir Delta Plus dapat memicu gelombang infeksi lain saat India pulih dari gelombang kedua.
Apalagi banyak negara bagian, termasuk Maharashtra, telah meringankan aturan lockdown yang diberlakukan pada bulan April lalu.
India sempat melaporkan pada Selasa (22/6/2021), 42.640 kasus baru infeksi Covid-19 selama 24 jam terakhir.
Dilaporkan angka itu adalah terendah dalam hampir tiga bulan terakhir,
Bulan ini, India menggencarkan kampanye vaksinasi virus corona kepada semua orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Namun, belum dapat memenuhi permintaan vaksin meskipun menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia.