Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Telepon umum yang ada sejak 1964 di dalam kereta api peluru atau Shinkansen Jepang mulai besok, Rabu (30/6/2021) tak lagi beroperasi.
JR5 dan NTT Communications mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri layanan telepon umum di Shinkansen pada 30 Juni 2021.
Kereta ekspres terbatas konvensional JR dan jalur kereta api swasta telah dihapuskan pada Maret 2012, dan telepon umum akan menghilang dari dalam kereta api Jepang keseluruhan mulai besok.
Sama seperti telepon umum yang menghilang dari kota, jumlah pengguna telepon umum di kereta api telah menurun tajam, dan sudah lama tidak menguntungkan.
Alasan penghentian saat ini adalah pembangunan jaringan antena ponsel di sepanjang Shinkansen telah selesai di semua jalur termasuk bagian terowongan.
Bahkan jika terjadi keadaan darurat dan kereta berhenti di terowongan panjang seperti Terowongan Seikan, komunikasi dengan luar dapat dilakukan kapan saja menggunakan ponsel.
"Saat ini sangat sedikit sekali yang menggunakan telepon umum di dalam Shinkansen, sehari paling banyak 10 persen dari saat peak penggunaan telepon di masa lalu. Jadi sudah sangat tidak menguntungkan," ungkap Kimura, petugas bagian Service JR East kepada Tribunnews.com, Selasa (29/6/2021).
Di masa lalu, "telegram" adalah hal biasa
Sampai sekitar tahun 1970, telegram adalah alat komunikasi yang paling umum antara bagian dalam dan luar kereta api.
Sementara itu, pada tahun 1957, Kereta Api Kintetsu (Kintetsu) memasang telepon umum di kereta ekspres terbatas, memungkinkan komunikasi waktu nyata dengan luar untuk pertama kalinya di Jepang.
Pada tahun 1960, telepon dipasang pada kereta ekspres terbatas "Kodama" dan "Tsubame" dari Kereta Api Nasional Jepang, dan mereka muncul dalam film "Heaven and Hell" (dirilis pada tahun 1963) yang disutradarai oleh Akira Kurosawa dan menjadi dikenal dunia.
Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Jepang, Barang dan Penumpang Shinkansen Akan Diperiksa Mulai 1 Juli
Telepon dalam kereta ini diwarisi oleh Shinkansen (dibuka pada tahun 1964), dan berlanjut hingga saat ini sambil mengubah metode komunikasi.
Semuanya adalah "layanan penumpang untuk kereta kelas tertinggi", tetapi kemungkinan juga diposisikan sebagai "sarana kontak darurat untuk penumpang" karena ada bagian seperti Shinkansen yang tidak berhenti untuk waktu yang lama.
Juga, dengan pengenalan kartu telepon pada 1980-an, telepon umum yang didedikasikan untuk kartu dan panggilan keluar menjadi tersebar luas di kereta ekspres terbatas konvensional.
Sekitar waktu inilah contoh pemasangan telepon ke kendaraan limited express seperti seri Hankyu 6300, yang tidak memerlukan biaya khusus, telah muncul.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.