TRIBUNNEWS.COM - Bangladesh telah melakukan lockdown ketat Covid-19 yang ketat. Tentara dan polisi diperintahkan untuk menghentikan orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keadaan darurat atau untuk membeli kebutuhan pokok.
Pasukan tentara telah dikerahkan untuk berpatroli bersama pasukan sipil selama lockdownn, yang dimulai pada hari Kamis (1/7).
Perintah pemerintah mengatakan kantor dan transportasi akan ditutup selama lockdown tujuh hari, yang tidak termasuk layanan darurat.
“Tidak seorang pun akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali untuk keadaan darurat selama periode tujuh hari ini,” bunyi pemberitahuan itu.
Kepala Kepolisian Dhaka mengatakan kepada wartawan siapa pun yang meninggalkan rumah tanpa alasan akan didenda dan mungkin menghadapi penangkapan.
Baca juga: Bangladesh Lockdown Total Mulai Senin (28/6), Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Ibukota Dhaka
Baca juga: Lockdown Berlaku Hari ini, Puluhan Ribu Pekerja Migran Eksodus dari Ibu Kota Bangladesh
“Jika kami perlu mengajukan 5.000 kasus dan penangkapan sehari, kami akan melakukannya,” kata Shafiqul Islam dalam konferensi pers.
Petugas polisi dan tentara terlihat di jalan dan di pos-pos pemeriksaan. Mereka menghentikan warga yang masih lalu Lalang. Mereka diingatkan untuk tidak meninggalkan rumah.
Tanvir Chowdhury dari Al Jazeera, melaporkan dari ibukota Dhaka, bahwa tidak banyak lalu lintas di jalan dengan pembatasan ketat ini.
“Pada hari-hari kerja biasa, Anda akan melihat bak truk lalu lintas dan Anda bahkan tidak dapat melewatinya tanpa menghabiskan setengah jam atau lebih untuk melintasi satu blok,” katanya, berdiri di Airport Road, salah satu kota tersibuk di kota itu.
"Toko tutup kecuali untuk pasar kebutuhan rumah tangga, toko kelontong dan toko farmasi,” katanya.
Baca juga: Melonjaknya Infeksi Virus Corona Varian Delta Memaksa Penguncian Baru di Bangladesh
Baca juga: Bangladesh Fasilitasi Visa on Arrival Gratis untuk WNI, Ini Info Selengkapnya
Pemerintah mengatakan negara Asia Selatan berpenduduk 168 juta orang itu mengalami peningkatan kasus yang "mengkhawatirkan dan berbahaya".
Sebagian besar kasus disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di negara tetangga India.
Rumah sakit menjadi salah satu instansi yang kewalahan, terutama rumah sakit di daerah yang berbatasan dengan India. Beberapa kota pedesaan telah mencatat tingkat penularan 70 persen.
Pengumuman lockdown yang dilakukan pekan lalu memicu eksodus pekerja migran dari Dhaka, dengan ribuan orang berdesakan di feri yang penuh sesak.