News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Afghanistan

Taliban Mengklaim Telah Menguasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih. Kekerasan harus dihentikan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan. Kami mendesak kedua pihak untuk terlibat dalam negosiasi serius yang menentukan peta jalan politik untuk masa depan Afghanistan, tambahnya.

Biden mengatakan rakyat Afghanistan harus menentukan masa depan mereka sendiri.

Presiden AS Joe Biden berbicara selama acara BBQ 4 Juli untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Halaman Selatan Gedung Putih 4 Juli 2021 di Washington, DC (Alex Wong/Getty Images/AFP)

Dilansir The Guardian, Pentagon mengumumkan bahwa lebih dari 90% pasukan sudah beranjak dari Afghanistan pekan ini.

Biden menyebut, pasukan AS perlu bergerak cepat agar tetap aman menurut para pejabat senior pertahanan AS. 

"Dalam konteks ini, kecepatan adalah keselamatan," kata Biden.

Menurutnya, mempertahankan pasukan AS di Afghanistan akan menambah korban perang yang dimulai sejak dua dekade yang lalu ini.

Biden mencatat 2.448 orang Amerika tewas dalam perang di Afghanistan, dan 20.722 lainnya terluka.

Taliban Dukung Penarikan

Taliban menyambut baik pernyataan Biden soal batas waktu penarikan yang dipercepat jadi 31 Agustus mendatang.

"Setiap hari atau jam ketika pasukan AS dan asing pergi lebih awal adalah langkah positif," kata juru bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada AFP.

Pekan ini, pasukan komando Afghanistan bentrok dengan Taliban di ibukota provinsi.

Buntutnya ribuan orang melarikan diri dari Qala-i-Naw di barat laut provinsi Badghis.

Baca juga: Afghanistan: Mengapa penarikan pasukan Barat memicu kekhawatiran kembalinya al-Qaeda?

Kemudian pada Jumat, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan pasukan pemerintah memiliki "kontrol penuh" atas kota itu.

"(Taliban) terkena serangan udara saat mereka mundur dari kota," kata kepala dewan Provinsi Badghis, Abdul Aziz Bek kepada AFP.

"Mereka telah mundur dari kota dan pertempuran telah berhenti di dalam untuk saat ini."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini