TRIBUNNEWS.COM - Para menteri Kabinet Malaysia telah menyatakan dukungan penuh untuk Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Dukungan itu menyusul pernyataan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada minggu lalu, yang menarik dukungannya dan mendesak Muhyiddin mundur.
UMNO meminta sang perdana menteri untuk mengundurkan diri karena dianggap telah gagal menangani pandemi virus corona (Covid-19).
Lebih lanjut, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh anggota Kabinet Malaysia pada Rabu (14/7/2021), para menteri mengatakan, mereka dengan suara bulat memutuskan untuk terus memberikan dukungan mereka di belakang Muhyiddin.
"Anggota kabinet, dalam rapat kabinet pada 12 Juli 2021, dengan suara bulat memutuskan untuk terus memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinan Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia," demikian bunyi pernyataan itu sebagaimana dilansir CNA.
Baca juga: Malaysia Tutup Pusat Vaksinasi setelah Lebih dari 200 Nakes Terpapar Covid-19
Mereka menambahkan, setiap keputusan pemerintah dibuat secara kolektif oleh Kabinet, setelah mempertimbangkan pandangan semua pihak.
Adapun fokus pemerintah saat ini adalah menyukseskan Rencana Pemulihan Nasional, serta membawa negara keluar dari pandemi.
"Fokus pemerintah saat ini adalah menyukseskan Rencana Pemulihan Nasional demi kesejahteraan rakyat dan kemakmuran negara, serta membawa negara keluar dari pandemi Covid-19," bunyi pernyataan tersebut.
UMNO Desak PM Muhyiddin Mundur
Diberitakan sebelumnya, pada pekan lalu, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengumumkan bahwa partai tersebut telah menarik dukungannya untuk pemerintah yang dipimpin Muhyiddin, sambil mendesak perdana menteri untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Ketua UMNO Diduga Makan Senampan dengan Dua Anggota Parlemen di Saat Malaysia Lockdown
Status UMNO sebagai mitra dalam pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa, yang dipimpin oleh Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) di bawah Muhyiddin, semakin dipertanyakan.
UMNO memiliki 38 anggota parlemen di 222 kursi parlemen, sementara Bersatu memiliki 31.
Dalam rapat umum UMNO pada Maret tahun ini, partai telah menyimpulkan akan menarik dukungan kepada pemerintah PN jika tidak ada indikasi pemilihan umum dalam waktu dekat.
Sebelumnya pada bulan Maret, partai tersebut juga telah mengindikasikan tidak akan bekerja sama dengan Bersatu setelah parlemen saat ini dibubarkan.
Kemudian, Rabu lalu, Muhyiddin merombak Kabinetnya, mempromosikan menteri senior pertahanan Ismail Sabri Yaakob menjadi wakil perdana menteri.
Baca juga: Soroti Adanya Vaksinasi Berbayar, Abdul Rachman Thaha: Indonesia Harusnya Tiru Malaysia dan Filipina
Hishammuddin Hussein, yang memegang portofolio urusan luar negeri, dipromosikan menjadi menteri senior juga.
Perombakan itu memunculkan spekulasi dari beberapa pemimpin UMNO, termasuk Bapak Ismail Sabri dan Bapak Hishammuddin, menentang gagasan memisahkan diri dari PN pada saat ini ketika ada pandemi.
Ada lebih dari selusin menteri dan wakil menteri yang tergabung dalam partai UMNO.
Jaksa Agung Idrus Harun mengatakan Kamis lalu, Muhyiddin dan menteri kabinetnya dapat terus menjalankan kekuasaan eksekutif federal mereka.
Sebab tidak ada bukti yang jelas untuk menunjukkan bahwa dia tidak lagi mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen di parlemen.
Artikel lain terkait dengan Malaysia
(Tribunnews.com/Rica Agustina)