Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk pertama kali di dunia para ahli Jepang berhasil memotret sel karang Zooxanthellae yang hidup, sehingga nantinya dapat mengantisipasi kerusakan karang yang menjadi putih.
Zooxanthellae adalah istilah sehari-hari untuk dinoflagellate sel tunggal yang mampu hidup dalam simbiosis dengan beragam invertebrata laut termasuk demosponges, karang, ubur-ubur, dan nudibranch.
"Kelompok penelitian Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University telah berhasil untuk pertama kalinya di dunia dalam menangkap dan mengamati gambar saat sel-sel karang yang hidup berdampingan dengan fitoplankton yang disebut "zooxanthellae" ," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (15/7/2021).
Pemutihan karang telah menjadi masalah di Okinawa dan daerah lain di mana suhu air naik dan zooxanthellae lepas dan menjadi putih, dan diharapkan menjadi petunjuk untuk menjelaskan mekanisme pemutihan di masa depan sekaligus dapat mengantisipasi kerusakan tersebut nantinya.
Karang mengambil jenis fitoplankton, "zooxanthellae," dan bukannya menyediakan tempat yang aman. Zooxanthellae menerima nutrisi yang dihasilkan oleh fotosintesis, menciptakan "hubungan simbiosis."
Sebuah kelompok peneliti di Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University dan Kochi University telah mengembangkan teknologi untuk membudidayakan sel karang yang disebut Usuedamidoriishi, dan akan mengambil gambar saat sel yang dibudidayakan dalam wadah percobaan mengambil zooxanthellae. Tingkat sukses pertama di dunia.
Dari video yang disampaikan para ahli Jepang itu terlihat sel-sel karang dengan panjang sekitar 0,03 mm memanjangkan tonjolan panjang seperti jari yang disebut pseudopodia, menempel pada zooxanthellae dengan diameter sekitar 0,01 mm, dan menelan selama kurang lebih 30 menit.
Mengenai karang, "fenomena pemutihan" di mana suhu air naik di Okinawa dan daerah lain menyebabkan zooxanthellae lepas dan menjadi putih serta menjadi masalah. Maka penelitian ini diharapkan menjadi petunjuk untuk menjelaskan mekanisme pemutihan di masa depan.
Profesor Noriyuki Sato dari Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University berkata, "Untuk melestarikan dan meregenerasi terumbu karang, perlu dipahami hubungan simbiosis antara karang dan zooxanthellae, dan saya pikir penelitian akan semakin cepat dengan penemuan ini."
Simbiosis karang dan zooxanthellae Realitas yang tidak diketahui akhirnya terungkap.
Hasil penelitian ini mengungkapkan sejumlah fakta yang belum diketahui tentang simbiosis karang dan zooxanthellae.
Jenis fitoplankton, zooxanthellae, biasanya mengapung di laut dalam dua bentuk, bola dan flagela yang berenang di sekitar, tetapi kedua jenis ini ditempatkan dalam wadah yang sama dengan sel-sel karang. sel-sel berenang, mendekati dan mengambil hanya sel-sel bulat.
Diasumsikan bahwa zooxanthellae yang sedang bergerak lincah melompat ke dalam sel-sel karang, namun sisi karang aktif menangkap dan mengambil zooxanthellae yang terapung di laut, ternyata dapat dilihat.
Ada juga penemuan menarik dari pengamatan zooxanthellae setelah diambil oleh sel karang. Ketika zooxanthellae diamati selama beberapa hari setelah diambil, mereka terbagi menjadi yang terurai dan pecah, dan yang dikelilingi oleh membran dalam sel karang, dan hanya yang dikelilingi yang bersimbiosis.
Kelompok peneliti mengatakan bahwa disintegrasi awalnya dianggap sebagai sisa zooxanthellae yang dimakan oleh karang, dan selama evolusi, karang memangsa zooxanthellae. fotosintesis dan telah membangun hubungan simbiosis.
Kelompok penelitian Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University telah berhasil menguraikan semua informasi genetik dan genom dari karang dan zooxanthellae yang dipelajari kali ini, dan berdasarkan penemuan ini, karang mana yang akan terus kami jelaskan apakah gen bekerja untuk mengambil dan menjaga zooxanthellae tetap hidup. Menjadi hal yang sangat menarik," tambahnya.
Profesor Noriyuki Sato, yang telah mempelajari perkembangan dan evolusi makhluk hidup selama lebih dari 50 tahun, mengatakan, "Ketika saya melihat gambar sel karang yang memakan zooxanthellae, rasanya seperti bermimpi. Kehidupan penelitian saya Itu adalah peristiwa yang paling mengharukan dari semua."
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.