News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analisis Ahli dari Brasil, Pembunuhan Presiden Haiti Plot AS Cegah Ekspansi Cina di Karibia

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara.

Wacana kemanusiaan, agama, dan revolusionernya secara bersamaan telah menarik dukungan rakyat yang luas.

Apa yang menyebabkan dia dimasukkan dalam daftar dugaan keterlibatan adalah penentangannya yang tegas terhadap Moise, dikombinasikan dengan pengaruh sosialnya.

Kecurigaan itu menurut Leiroz, tampaknya tidak sia-sia. Di kediaman Sanon ditemukan senjata, amunisi, peralatan militer, dan topi DEA, serta beberapa sasaran tembak.

Moise dan penerusnya dianggap bakal membawa Haiti menjauh dari AS. Washington tidak menginginkan ada negara di Karibia yang secara terbuka menentangnya.

Eks Tentara Kolombia Didikan Pentagon

Perkembangan sebelumnya menunjukkan, Departemen Pertahanan AS mengakui para tersangka pembunuh Presiden Haiti yang ditangkap, pernah menerima pelatihan militer di AS.

Mereka saat itu berstatus tentara Kolombia yang menjalin kerjasama pelatihan militer dengan Pentagon.

Perkembangan terkini, Presiden AS Joe Biden belum memutuskan pengiriman pasukan Marinir ke Haiti, seperti diminta pemerintah de facto setempat.

"Tidak ada dalam agenda saat ini," kata Biden Jumat (16/7/2021) pagi WIB. Meski demikian, AS telah mengirim pejabat senior FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri ke negara Karibia itu.

Mereka ditugaskan membantu polisi setempat menyelidiki pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise beberapa waktu lalu.

Terkait para tersangka warga Kolombia yang ditangkap, Pentagon membenarkan beberapa mantan tentara yang terlibat pernah menerima pelatihan dari militer AS.

“Tinjauan database pelatihan kami menunjukkan sejumlah kecil individu Kolombia yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan ini telah berpartisipasi dalam program pelatihan dan pendidikan militer AS di masa lalu,” kata juru bicara Pentagon, Letkol Ken Hoffman.

Hoffman menambahkan pelatihan militer asing AS dimaksudkan untuk mempromosikan penghormatan HAM, kepatuhan aturan hukum, militer yang tunduk pada kepemimpinan sipil yang dipilih secara demokratis.

Komplotan Pembunuh Bayaran

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini