News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Rusia yang Hilang di Siberia Ditemukan, Semua Penumpang Dilaporkan Selamat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antonov An-28. Pesawat penumpang Rusia yang sempat hilang di Siberia kini telah ditemukan setelah pilot bersusah payah melakukan pendaratan

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat penumpang Rusia yang sempat hilang di Siberia, luar kota Tomsk pada Jumat (16/7/2021) kini telah ditemukan di hari yang sama setelah pilot bersusah payah melakukan pendaratan, menurut media pemerintah seperti yang dilansir Independent.

Kementerian darurat menyebut ada yang selamat di antara 17 orang yang naik pesawat Antonov An-28 itu.

Tetapi kementerian tidak menyebutkan angka pastinya, menurut Reuters.

Meski begitu, Sputnik dan kantor berita RIA menyebut semua penumpang selamat.

Kantor berita TASS mengutip sumber yang mengatakan di antara 17 orang yang ada di dalam pesawat, ada 4 anak-anak dan 3 anggota awak.

Antonov An-28, yang merupakan milik maskapai penerbangan Siberian Light Aviation, akan pergi ke Tomsk dari kota Kedrovy.

Baca juga: Pesawat yang Bawa Penerjun Payung di Swedia Jatuh, 9 Orang Tewas

Baca juga: Update Kecelakaan Pesawat An-26 di Rusia, Tim Investigasi Dalami 3 Dugaan Penyebab Insiden

Antonov An-28 (Sky News)

Pesawat itu sempat hilang dari radar di distrik Bakcharsky di Tomsk, ungkap layanan darurat seperti dikutip oleh Sputnik.

Layanan darurat kemudian meluncurkan operasi pencarian untuk pesawat itu.

Gubernur wilayah Tomsk Sergei Zhvachkin mengatakan dua helikopter dikirim untuk mencari pesawat tersebut.

Para pejabat mengatakan bahwa awak pesawat tidak melaporkan masalah apa pun sebelum pesawat hilang.

Tetapi suar darurat pesawat itu padam, sebuah indikasi bahwa pesawat itu melakukan pendaratan paksa atau jatuh, menurut The Associated Press.

Kecelakaan Pesawat Antonov An-26 

Insiden ini terjadi hanya kurang dari dua minggu setelah pesawat Antonov An-26 yang membawa 28 orang, termasuk enam awak, jatuh di timur jauh Rusia.

Para pejabat mengatakan tidak ada yang selamat dari insiden itu.

Pesawat turboprop bermesin ganda Antonov An-26, yang beroperasi sejak 1982, jatuh di Semenanjung Kamchatka yang terpencil di timur jauh Rusia pada Selasa (6/7/2021).

Pesawat itu terbang dari kota utama Petropavlovsk-Kamchatsky di Kamchatka ke kota pesisir Palana.

Dikutip dari Al Jazeera, pesawat itu membawa 28 orang, yang terdiri dari enam awak dan 22 penumpang, termasuk dua anak-anak.

Kepala pemerintah daerah di Palana, Olga Mokhireva, termasuk di antara penumpang, kata pemerintah Kamchatka.

Semua yang ada di dalam pesawat dianggap tewas.

Baca juga: Update Kecelakaan Pesawat An-26 di Rusia, Tim Investigasi Dalami 3 Dugaan Penyebab Insiden

Baca juga: Tim SAR: Tak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat An-26 Rusia

Dugaan sementara pesawat itu jatuh saat hendak mendarat dalam cuaca buruk.

Beberapa jam setelah pesawat hilang dari radar, tim pencari menemukan puing-puing di tebing pantai dekat Palana dan di Laut Okhotsk.

Kementerian Darurat mengatakan, sembilan jenazah korban telah ditemukan, di mana satu korban telah diidentifikasi.

"Saat ini, sembilan mayat telah ditemukan," kata cabang regional kementerian darurat dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/7/2021).

Tiga Hari Berkabung

Lebih dari 50 orang menyisir pantai Laut Okhotsk saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut, tetapi kabut, angin kencang, dan ombak menyulitkan upaya mereka.

Kementerian darurat Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk mengerahkan penyelam dan helikopter Mi-8.

Menteri Transportasi Vitaly Savelyev juga diperkirakan akan menuju ke Palana pada Rabu (7/7/2021).

pesawat Antonov An-2 (Yuri Smityuk/TASS)

Pihak berwenang di Kamchatka menyatakan tiga hari berkabung setelah kecelakaan itu.

Adapun para pejabat mengatakan, keluarga para korban akan menerima santunan lebih dari 3,5 juta rubel, yaitu sekira Rp 684 juta.

Santunan itu mencakup kompensasi dari maskapai, pembayaran asuransi dan subsidi dari pemerintah daerah.

Penyebab Kecelakaan

Para pejabat mengatakan pesawat milik sebuah perusahaan bernama Kamchatka Aviation Enterprise itu dalam kondisi baik dan telah melewati pemeriksaan keselamatan.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan dan insiden besar, mengatakan sedang mencari tiga penyebab potensial kecelakaan itu.

Tiga penyebab potensial yang dimaksud, yakni kondisi cuaca buruk, malfungsi teknis, atau kesalahan pilot.

Standar keselamatan penerbangan Rusia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir tetapi kecelakaan mematikan, terutama yang melibatkan pesawat yang menua di daerah yang jauh, tidak jarang terjadi.

Baca juga: Hilang dari Radar, Pesawat Rusia yang Bawa 28 Penumpang Dilaporkan Jatuh, Diduga Alami Masalah

Baca juga: Filipina Minta Bantuan AS untuk Analisis Data Black Box Pesawat Jatuh Lockheed C-130

Pesawat An-26, yang diproduksi dari tahun 1969 hingga 1986 selama era Soviet dan masih digunakan di beberapa negara untuk transportasi sipil dan militer, telah terlibat dalam beberapa kecelakaan baru-baru ini.

Pada 2012, sebuah pesawat Antonov An-28 menabrak gunung saat terbang dengan rute yang sama dengan penerbangan Selasa.

Sebanyak 14 orang berada di dalamnya dan 10 di antaranya tewas.

Penyelidik mengatakan kedua pilot mabuk pada saat kecelakaan itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Rica Agustina)

Berita kecelakaan pesawat lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini