Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tempat tidur kardus yang digunakan di Desa Olimpiade Tokyo telah diejek sebagai "untuk mencegah hubungan seksual."
Beberapa media bahkan mencurigai ikatan dengan mantan pemerintahan Shinzo Abe tentang penyediaan tempat tidur kardus ke Desa Olimpiade, meskipun ada kekhawatiran lama tentang daya tahan.
Surat kabar AS New York Post pada tanggal 19 Juli lalu menyebut tempat tidur kardus itu sebagai "tempat tidur anti-seks".
Paul Chelimo, atlet lari jarak jauh, mengeluh, "Jika Anda menambahkan lebih banyak di tempat tidur, kardus akan rusak dan ambruk dari tempat tidur. Anda harus berlatih tidur di lantai jika tempat tidur Anda pecah," tulisnya di Twitter.
Kekhawatiran tentang tempat tidur kardus muncul ketika Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo meluncurkan tempat tidur kardus untuk pertama kalinya pada tahun 2019.
Panitia Penyelenggara, yang menganjurkan "Olimpiade Lingkungan," mengumumkan bahwa tempat tidur dapat menahan berat lebih dari 200 kg dan dapat didaur ulang setelah Olimpiade.
"Ketika saya menunjukkan tempat tidur kepada orang-orang yang terlibat dalam tim masing-masing negara, itu diterima dengan baik, dan tidak ada suara yang khawatir bahwa itu adalah kardus," ungkap seorang panitia Olimpiade kepada Tribunnews.com, Rabu (21/7/2021).
Namun, ada beberapa keraguan di internet, "Apakah tidak ada suara kecemasan tentang memberikan penjelasan seperti itu?"
Satu tahun kemudian, infeksi virus corona menyebar, dan tempat tidur kardus digunakan untuk imigran asing yang menunggu hasil tes virus corona di Bandara Internasional Narita.
Namun, itu juga dikritik karena meningkatkan risiko infeksi karena pelekatan virus corona pada kardus. Maka tinggal dibuang saja kardus tersebut.
Ketika fakta ini menjadi jelas, disarankan agar perusahaan mengirimkan bahan untuk produk karton bergelombang yang banyak digunakan dalam acara internasional dan tanggap bencana nasional.
Baca juga: Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2021 Bakal Gunakan Tempat Tidur dari Kardus
Namun, pemerintah Jepang tidak menjelaskan masalah ini secara khusus, dan konsisten tanpa komentar.
Dalam artikel berjudul "Fenomena Langka Olimpiade Tokyo", media Jepang Higashispo menulis, "Awalnya, alasan menggunakan tempat tidur kardus adalah karena ramah lingkungan dan dapat didaur ulang."
Pembuat kardus Jepang, Air Weave Co.Ltd tanggal 20 Juli 2021 akhirnya menjelaskan bahwa pembuatan tempat tidur kardus supaya semakin nyenyak dan tidur sehat di atas tempat tidur kardus tersebut, serta mudah dipindahkan (mudah ditata ulang), mudah didaur ulang (environment friendly), namun tetap kuat menahan beban hingga 200 kilogram berat manusia.
Satu bukti teknologi Jepang, produk tempat tidur yang sederhana, ringan, mudah ditata ulang, tetapi kuat menahan beban orang hingga 200 kilogram.
Tak ketinggalan environment friendly, mudah dibuang menjadi sampah daur ulang yang bisa dimanfaatkan kembali.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.