News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hasil Studi: Dua Dosis Vaksin Pfizer atau Astrazeneca Efektif Lawan Varian Delta

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksin Pfizer.

Hasil studi itu menyebutka, vaksin Covid-19 Sinopharm memunculkan respons antibodi yang lebih lemah terhadap varian Delta.

Disebutkan, orang yagn menerima vaksin Sinopharm menunjukkan penurunan tingkat antibodi 1,38 kali  untuk melawan varian Delta dibandingkan jika dipakai untuk melawan virus Corona yang pertama muncul di Wuhan.

Baca juga: Malaysia Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm dan Johnson & Johnson

Baca juga: Sudah Divaksin Tapi Terpapar Covid-19, Thailand akan Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Varian Delta, pertama kali ditemukan di India akhir tahun lalu, sejak itu menjadi versi dominan virus di seluruh dunia dan berada di balik lonjakan infeksi baru-baru ini yang dilaporkan di banyak negara, termasuk Inggris, Indonesia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Ini telah terdeteksi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Studi ini juga menyebutkan, vaksin dari Sinopharm, secara resmi dari China National Pharmaceutical Group, juga menunjukkan penurunan sepuluh kali lipat lebih terhadap tingkat antibodi untuk melawan varian Beta, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Para peneliti mengatakan mereka tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat antibodi terhadap dua varian dari serum darah orang yang divaksinasi dibandingkan dengan serum mereka yang telah terinfeksi secara alami.

Ini menunjukkan bahwa vaksin Sinopharm mungkin dapat menginduksi respons berbasis antibodi terhadap dua varian yang serupa dengan tingkat yang terlihat setelah infeksi alami, kata surat kabar itu.

Baca juga: BPOM: Efikasi Vaksin Pfizer untuk Usia 12 Hingga 15 Tahun Capai 100 Persen

Baca juga: Efikasi Vaksin Pfizer untuk Anak Capai 100 Persen, Efek Samping Usai Divaksin Juga Ringan

Vaksin dua dosis adalah salah satu suntikan Covid-19 yang paling banyak digunakan di China, dan Sinopharm setuju untuk menyediakan hingga 170 juta dosis untuk skema pembagian vaksin global Covax hingga pertengahan 2022. (Tribunnews.com/TheStraitsTimes/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini