TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim panas di Eropa kali ini lebih panas dari musim-musim tahun lalu, termasuk di Spanyol.
Berendam di kolam renang di pertengahan Juli yang terik adalah upaya mendinginkan badan yang efektif, namun kini orang Spanyol tidak lagi harus punya kolam renang sendiri, ataupun berendam di kolam renang umum dan mengambil risiko tertular Covid-19.
Seorang pramusaji cantik berusia 21 tahun asal Madrid bernama Aura Cenet bersama tiga temannya menyewa kolam renang pribadi di sebuah rumah di kota Arroyomolinos, 28 kilometer dari ibu kota Spanyol, lewat aplikasi Swimmy.
"Kita lebih aman di sini, tanpa orang lain yang mengganggu. Ini ide yang bagus. Saya pikir tidak akan kembali lagi ke kolam renang umum di kota," kata Cenet sambil bersantai di kolam itu.
Baca juga: Apa Itu Oseltamivir? Obat Influenza yang Digunakan sebagai Obat Terapi Covid-19
Ada saja peluang bisnis yang terlihat di tengah bencana kesehatan pandemi Covid-19 dan anomali alam seperti musim panas yang jauh lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi telah membuat moncer bisnis pembuatan dan pemeliharaan kolam renang pribadi saat banyak orang menghindari kolam renang umum dan pantai.
Fluidra, perusahaan pembuat perlengkapan kolam renang terbesar di dunia, bulan Mei membukukan keuntungan 40 kali lipat. Perusahaan Spanyol itu mengatakan permintaan kolam renang di perumahan kemungkinan akan tetap besar.
Para pemilik kolam pengguna aplikasi Swimmy mengatakan mereka bisa menghasilkan 1.200 euro atau setara Rp20,5 juta per bulan dari bisnis penyewaan kolam renang mereka, kata Estefania Leiva, direktur komunikasi kantor cabang Swimmy di Spanyol. Swimmy didirikan pada 2017 di Prancis.
Tarif sewa di daerah Madrid umumnya berkisar 12 - 30 euro per orang untuk setengah hari.
"Meskipun pembatasan Covid-19 telah dilonggarkan tahun ini, pada Mei dan Juni jumlah pemesanan yang kami terima naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," kata Leiva.
>