Ia mulai menunjukkan gejala mual dan muntah sebulan kemudian.
Setelah itu, ia mengalami demam dengan "gejala neurologis" seperti kesemutan, menurut The Sun.
Pria tersebut jatuh sakit selama berminggu-minggu sebelum akhirnya meninggal pada bulan Mei.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan pria itu sempat mengunjungi dokter di beberapa rumah sakit tetapi akhirnya meninggal pada 27 Mei.
Baca juga: Eks Direktur WHO: Virus Monkey B Sudah Ada Sejak 1930, Bukan Berarti Tidak Bisa Jadi Pandemi
Baca juga: Beijing Dukung Petisi Usut Lab Fort Detrick AS dan Asal Muasal Virus Corona
Pria itu bekerja di sebuah institut khusus pembiakan primata dan penelitian eksperimental di Beijing.
(Tribunnews.com)