Ketinggian air naik menjadi 3,5 meter pada hari Kamis lalu di daerah Chiplun, sebuah kota 250 km dari Mumbai. Ini terjadi setelah 24 jam hujan tanpa henti yang menyebabkan Sungai Vashishti meluap dan menenggelamkan jalan dan rumah.
Baca juga: Longsor di Atami Jepang, Satu Warga Asing Hilang, Tak Ada Korban WNI
Kepala menteri negara bagian Maharashtra Uddhav Thackeray mengatakan, pekerja darurat berjuang untuk mencapai lingkungan yang terputus di Chiplun, karena kerusakan jalan dan jembatan di sana.
"Sekitar 90.000 orang diselamatkan dari daerah yang terkena banjir," kata pemerintah Maharashtra dalam sebuah pernyataan, ketika pihak berwenang menyalurkan air dari bendungan yang meluap.
Angkatan Laut mengerahkan tujuh tim penyelamat yang dilengkapi dengan perahu karet, jaket pelampung, dan pelampung ke daerah yang terkena bencana. Mereka dibantu penyelam spesialis dan helikopter untuk mengangkut penduduk yang terdampar.
Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa wilayah di negara bagian itu, yang mengindikasikan bahwa hujan lebat akan berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan berbahaya di India antara Juni dan September. Bencana ini sering membuat bangunan dan dinding yang dibangun dengan kualitas rendah menjadi rusak setelah berhari-hari diguyur hujan tanpa henti.
Baca juga: Jerman Kebanjiran, Kanselir Merkel Blusukan ke Daerah Dilanda banjir
Pihak berwenang mengatakan, empat orang tewas sebelum fajar pada hari Jumat kemarin ketika sebuah bangunan runtuh di daerah kumuh Mumbai.
Insiden itu terjadi kurang dari seminggu setelah sedikitnya 34 orang kehilangan nyawa ketika beberapa rumah hancur oleh tembok yang runtuh dan tanah longsor di kota itu.
Ribuan truk terjebak selama lebih dari 24 jam di jalan raya yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih atas terjadinya korban jiwa.
“Situasi di Maharashtra karena hujan lebat sedang dipantau secara ketat dan bantuan diberikan kepada yang terkena dampak,” kata Modi di Twitter pada hari Jumat.
Baca juga: Banjir mematikan di Jerman dan Belgia: Jalan terputus hingga mobil bertumpukan
Pihak otoritas sipil mengatakan, air hujan juga menggenangi kompleks pemurnian air akhir pekan lalu, mengganggu pasokan "di sebagian besar bagian Mumbai", sebuah kota besar berpenduduk 20 juta orang.
Ahli lingkungan India telah memperingatkan bahwa perubahan iklim dan konstruksi sembarangan di wilayah pesisir yang rapuh dapat menyebabkan lebih banyak bencana.
“Hujan yang menerpa Mahabaleshwar adalah peringatan keras terhadap gangguan lagi terhadap Ghats Barat yang rapuh secara ekologis,” kata ekonom lingkungan Devendra Sharma di Twitter merujuk pada jajaran perbukitan di sepanjang pantai barat India. (Tribunnews.com/TST/Aljazeera/Hasanah Samhudi)