Seusai Aung San Suu Kyi ditahan, Myanmar berada dalam kekacauan dengan warga sipil melakukan aksi protes selama hampir setiap hari.
Lebih dari 900 orang tewas dalam tindakan keras sebagai bentuk tanggapan militer terhadap perlawanan warga.
Virus corona yang memasuki gelombang ketiga juga telah menyebabkan meningkatnya angka kematian di seluruh negeri.
Sementara itu, banyak staf rumah sakit pro-demokrasi yang tidak bekerja.
Ekonomi Myanmar diperkirakan akan menyusut 18 persen pada tahun 2021, kata Bank Dunia pada Senin (26/7/2021).
Hal ini sebagai akibat dari kerusuhan besar-besaran setelah kudeta dan pandemi virus corona.
Baca artikel lain seputar Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)