Krisis di Myanmar diperparah dengan lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang telah membuat sistem kesehatan lumpuh.
ASEAN telah menyerukan untuk diakhirnya krisis di Myanmar dan dimulainya dialog antara pihak militer dan sipil yang akan dimediasi oleh Erywan Yusof.
Baca juga: Jenderal Min Aung Hlaing Jadi Perdana Menteri, Militer Myanmar Bakal Berkuasa hingga 2023
Jenderal Min Aung Hlaing Jadi Perdana Menteri
Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin kudeta militer Myanmar menunjuk dirinya sendiri menjadi Perdana Menteri baru.
Dilansir BBC, dia mengatakan darurat militer yang terjadi saat ini dapat diperpanjang hingga Agustus 2023.
Dalam pidatonya, Min Aung Hlaing berjanji akan menyelenggarakan pemilihan multi-partai yang bebas dan adil.
Kendati demikian, dia menyebut partai terpilih yakni NLD, yang telah ia singkirkan sebagai "teroris".
Dalam pengumuman terpisah, pemerintah militer menyebut dirinya "pemerintah sementara" dan Min Aung Hlaing sebagai perdana menteri.
Pengumuman ini akan menempatkan Myanmar dalam cengkeraman militer selama hampir dua setengah tahun.
Padahal di awal kudeta, junta militer mendeklarasikan kondisi darurat selama satu tahun, dikutip dari The Guardian.
Baca artikel lain seputar Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Ika Nur Cahyani)