Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertemuan pakar Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, menganalisis status infeksi virus corona, menunjukkan bahwa jumlah kasus baru Covid-19 secara nasional terus meningkat dengan cepat.
Sementara jumlah orang yang sakit parah juga meningkat, sebagai dampak varian Delta yang menghantam daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya).
"Jumlah orang yang terinfeksi meningkat pada tingkat yang sangat cepat. Jumlah orang yang sakit parah yang telah ditekan sampai batas tertentu juga meningkat dengan cepat. Telah ditunjukkan bahwa jumlah kematian mungkin mulai meningkat di masa depan," ungkap Direktur Takaji Wakita, Dirjen Institut Nasional Penyakit Menular Jepang, Rabu (5/8/2021) malam.
Menurut materi Institut Nasional Penyakit Menular yang dipresentasikan pada konferensi tersebut, proporsi "strain Delta" yang sangat menular diperkirakan 90 persen di wilayah Kanto pada awal bulan Agustus 2021.
Baca juga: 8 Prefektur di Jepang Menyusul Diterapkan Status Tindakan Prioritas Antisipasi Pandemi Covid-19
Selain itu, Profesor Hiroshi Nishiura dari Universitas Kyoto dan lainnya memperkirakan bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus corona per hari akan mencapai 10.000 orang di Tokyo pada pertengahan bulan Agustus ini.
Di sisi lain, mengenai kebijakan pemerintah untuk merawat pasien di rumah kecuali pasien yang sakit kritis, para ahli menunjukkan bahwa perlu segera memperbaiki sistem, seperti memperkuat kunjungan rumah dan memperkenalkan perawatan medis ke fasilitas akomodasi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.