"Sementara dalam wabah Ebola tingkat kematian kasus selalu melebihi 60 persen, hasil penyakit virus Marburg ini tergantung pada jenis virusnya. Di Uganda pada 2012 'hanya' 4 dari 17 orang atau sekitar 27 persen yang meninggal, sedangkan di wabah terbesar yang terjadi pada 2005 di Angola ada 374 kasus dan sebelumnya di DR Kongo ada 154 kasus, masing-masing ada 88 dan 83 persen pasien yang meninggal," jelas Steffen.
Virus Marburg memiliki kesamaan dengan flu burung dan MERS, mengingat virus tersebut diyakini ditularkan dari hewan ke manusia.
"Kelelawar buah Afrika diyakini sebagai inang alami virus Marburg," papar Steffen.
Ia kemudian menggarisbawahi bagaimana hewan dan manusia melakukan kontak erat di Afrika Barat.
"Kelelawar buah dianggap sebagai inang alami virus Marburg, di wilayah terpencil di Afrika, secara tradisional ada interaksi erat antara hewan dengan manusia, interaksi ini dapat ditemukan di pasar," tutur Steffen.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Fitri Wulandari)
Berita lainnya seputar virus Marburg