Dia juga mengungkapkan bahwa hingga 1.000 orang di Wuhan dapat terinfeksi pada awal Desember, perkiraan berdasarkan data China yang menunjukkan 174 kasus penyakit parah.
Baca juga: Ilmuwan China Bantah Teori Covid-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan
Baca juga: Fakta soal Teori COVID-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan: Laboratorium Paling Aman
Pasar basah Huanan, tempat para ilmuwan mengatakan kelompok infeksi pertama dilaporkan secara resmi, hanya beberapa ratus meter dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan.
Itu juga hanya beberapa mil dari Wuhan Institute of Virology Lab, tempat para ilmuwan dilaporkan melakukan eksperimen pada kelelawar dan mempelajari virus corona berbasis kelelawar yang mirip dengan Covid-19 sebelum pandemi dimulai.
Sejak itu pertanyaan telah diajukan tentang peran laboratorium Institut Virologi Wuhan dalam pandemi Covid-19.
Pada bulan Mei, Joe Biden memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk melakukan penyelidikan baru tentang asal-usul Covid, apakah virus itu bocor dari laboratorium.
Dr Embarek kini telah mengungkapkan betapa sulitnya bagi timnya untuk mengakses dokumen dan bahkan mendiskusikan teori kebocoran laboratorium dengan para ilmuwan dan pejabat China.
Baca juga: China Kecam Seruan Biden soal Asal-usul Virus Corona dan Tolak Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan
Baca juga: Staf Laboratorium Wuhan Berobat ke Rumah Sakit Sebelum Wabah Covid-19 Diungkapkan
'Sampai 48 jam sebelum kami menyelesaikan seluruh misi, kami masih belum memiliki kesepakatan bahwa kami akan berbicara tentang bagian laboratorium dari laporan, jadi sampai akhir dibahas apakah itu harus dimasukkan atau tidak,” katanya kepada jaringan televisi.
Tim mengunjungi Institut Virologi Wuhan, tempat para ilmuwan meneliti virus corona kelelawar, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan. Namun selama kunjungan, penyidik WHO tidak diperbolehkan melihat dokumen atau buku laboratorium.
'Kami tidak bisa melihat buku laboratorium atau dokumen langsung dari laboratorium,” kata Dr Embarek.
'Kami dapat melakukan presentasi, membicarakan dan mengajukan pertanyaan yang ingin kami ajukan, tetapi kami tidak dapat melihat dokumentasi apa pun sama sekali,” katanya.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wuhan belum menerbitkan laporan tentang bekerja dengan kelelawar sejak 2013.
Tetapi Dr Embarek memperingatkan bahwa ini 'tidak berarti mereka tidak bekerja dengan kelelawar sejak itu'. (Tribunnews.com/Dailymail/Hasanah Samhudi)