News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Aksi Pasukan Taliban Saat Sweeping Rumah Mewah Milik Petinggi Militer Afghanistan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Taliban berdiri di atas kendaraan polisi yang rusak di sepanjang pinggir jalan di Kandahar pada 13 Agustus 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Taliban saat ini menguasai lebih dari dua pertiga wilayah Afghanistan. Bahkan kabarnya kelompok militan itu mendekati ibu kota Kabul.

Kelompok militan Taliban telah menyerbu rumah mewah milik seorang petinggi militer Afghanistan sekaligus mantan Wakil Presiden negara itu, yakni Jenderal Rashid Dostum.

Dostum diketahui merupakan sekutu penting Amerika Serikat (AS) selama hampir 20 tahun, saat AS melancarkan kampanyenya melawan kelompok teroris itu.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (15/8/2021), pada hari Sabtu waktu setempat, sebuah video menunjukkan bahwa para pemberontak ini sedang duduk-duduk di atas sofa mewah serta memegang furniture berwarna emas milik Dostum pun beredar secara online.

Baca juga: Taliban Mulai Memasuki Ibu Kota Afghanistan, Sebut Tidak akan Ambil Kabul dengan Paksa

Menariknya, para militan ini juga turut memeriksa satu set cangkir teh berwarna emas yang dipajang di lemari ruang tamu Dostum, di tengah laporan bahwa sang jenderal itu telah melarikan diri dan saat ini berada di 'lokasi yang aman'.

Aksi seorang Taliban saat sweeping rumah mewah milik seorang panglima perang Afghanistan sekaligus mantan Wakil Presiden negara itu, Jenderal Rashid Dostum.

Perlu diketahui, rumah mewahnya itu terletak di Mazar-e-Sharif, kota terbesar ke-4 di Afghanistan yang telah dikuasai Taliban sejak Sabtu kemarin.

Kemunculan video ini pun diikuti oleh 'klaim belum terverifikasi' tentang teroris yang memerangi pasukan pemerintah di pinggiran Kabul, ibu kota Afghanistan.

Perkembangan itu terungkap saat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berjanji untuk mencegah 'ketidakstabilan lebih lanjut' di negaranya dalam menghadapi serangan Taliban yang sedang berlangsung saat ini.

Baca juga: Kepanikan Warga Afghanistan, Kabul Satu-satunya Kota Utama yang Belum Dikuasai Taliban

Baca juga: Kota Jalalabad Menyerah Tanpa Perlawanan kepada Taliban, Kabul Jadi Benteng Pemerintah

"Sebagai Presiden Anda, fokus saya adalah mencegah terjadinya kekerasan dan penyanderaan orang-orang saya," kata Ghani, saat berpidato untuk negaranya pada hari Sabtu kemarin.

Ia menekankan bahwa dalam situasi saat ini, melakukan mobilisasi kembali pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan tetap menjadi prioritas utama pemerintah.

Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung. (AFP)

"Pemerintah telah memulai konsultasi ekstensif tentang situasi di Afghanistan, baik di dalam maupun luar negeri, dan hasilnya akan segera disampaikan kepada publik," tegas Ghani.

Ia pun berharap komunitas internasional akan 'mendukung' upaya Afghanistan untuk menghentikan aksi kekerasan.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meningkatkan jumlah pasukannya di Afghanistan menjadi 5.000 untuk menjamin 'penarikan' personil militer, staf diplomatik dan warganya dapat berlangsung aman.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini