News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Haiti

Gempa M 7,2 Guncang Haiti, 304 Orang Tewas hingga Pejabat Umumkan Kondisi Darurat Sebulan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah bangunan runtuh dalam gempa yang mengguncang Haiti, Sabtu (14/8/2021) malam WIB. Hingga Minggu pagi, lebih dari 300 orang dilaporkan tewas akibat gempa ini.

"Kami harus merawat yang terluka, tetapi juga menyediakan makanan, bantuan, tempat tinggal sementara dan dukungan psikologis," katanya.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden memerintahkan pejabat senior AS, Samantha Power untuk mengoordinasikan bantuan kepada Haiti.

USAID akan menghitung kerusakan dan membantu pembangunan kembali.

Biden menyebut bahwa AS adalah teman dekat yang abadi bagi rakyat Haiti.

Selain AS, Argentina dan Chili juga ikut menawarkan bantuan kemanusiaan.

"Sekali lagi, Haiti dilanda kesulitan," kata presiden Chili, Sebastián Piñera.

Gempa sempat memicu kepanikan di Ibu Kota Port-au-Prince yang pernah rusak parah karena gempa dahsyat pada tahun 2010.

Seorang warga lokal, Carmelle Charles menangis ketika dia ingat melarikan diri ke luar setelah gempa 2010 mengguncang rumahnya di lingkungan Delmas.

Sebuah bangunan runtuh dalam gempa yang mengguncang Haiti, Sabtu (14/8/2021) malam WIB. Hingga Minggu pagi, lebih dari 300 orang dilaporkan tewas akibat gempa ini. (Twitter/@USAIDSavesLives)

Baca juga: Guncangan akibat Gempa M7,1 di Kepulauan Talaud Dirasakan Cukup Kuat, Tapi Warga Tak Panik

Baca juga: Pusat Gempa 7,1 SR Lebih Dekat ke Filipina

"Saya berlari keluar dengan air mata berlinang karena begitu banyak kenangan pada 12 Januari 2010 berkelebat di benak saya. Saya harap ini tidak akan sama," kata pengusaha wanita berusia 37 tahun itu.

Salah satu korban tewas, yakni mantan senator Gabriel Fortuné yang jenazahnya tertimbun reruntuhan hotel di Kota Les Cayes.

Sebelumnya, Haiti baru saja mengalami musibah dalam negeri karena Presiden Jovenel Moïse ditembak mati di dalam kediamannya oleh kelompok bersenjata pada 7 Juli lalu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini