TRIBUNNEWS.COM - Tentara militer Amerika Serikat (AS) tengah berjuang untuk mengevakuasi para warganya dari Afghanistan pada hari Senin (16/8/2021).
Evakuasi tersebut bersamaan dengan para gerilyawan Taliban yang mencoba untuk menenangkan suasana setelah berhasil menggulingkan pemerintahan.
Terbaru, Taliban menguasai Kabul pada Minggu (15/8/2021) kemarin setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari Afghanistan.
Penguasaan Kabul seakan mengakhiri kemenangan AS selama 20 tahun yang telah mencoba untuk mengubah Afghanistan.
Pasukan keamanan negara yang dilatih Barat, seketika runtuh dalam hitungan hari, bahkan sebelum evakuasi pasukan AS terakhir.
Baca juga: Akar Konflik AS – Taliban di Afghanistan Versi JK, Hingga Hubungannya Dengan Osama bin Laden
Akhirnya, ribuan warga Afghanistan yang takut kembali ke pemerintahan Taliban, berusaha melarikan diri dari negara itu melalui bandara internasional Kabul.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan, ratusan orang berlomba-lomba untuk melintasi landasan saat tentara AS melepaskan tembakan peringatan ke udara.
Sementara lainnya, terlihat berkerumunan dan saling dorong untuk naik pesawat dan pergi dari Afghanistan.
Lantas, bagaimana suasana Bandara hingga Ibu Kota Kabul setelah dikuasai Taliban?
Suasana Bandara setelah Dikuasai Taliban
Dikutip dari APnews, Massouma Tajik, seorang analis data berusia 22 tahun, menggambarkan kepanikan di bandara.
Dia berada di antara ratusan warga Afghanistan yang berharap untuk naik penerbangan evakuasi.
Setelah menunggu enam jam, dia mendengar suara tembakan dari luar, saat kerumunan pria dan wanita mencoba naik ke pesawat.
Baca juga: Taliban Janji Tidak Akan Ada Balas Dendam, Warga Tinggalkan Ibu Kota Kabul
Dia mengatakan, pasukan AS menyemprotkan gas dan menembak ke udara untuk membubarkan mereka.